Menuju konten utama

Ada Corona, Pemerintah Siapkan 200 Ventilator Portabel Akhir April

PT LEN dan PT Poly Jaya Medical masing-masing akan memproduksi 100 unit ventilator portabel begitu lolos tes uji Kemenkes.

Ada Corona, Pemerintah Siapkan 200 Ventilator Portabel Akhir April
Menristek dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro (kanan) meninjau laboratorium vaksin dan serum Bio Farma saat kunjungan kerja di Bandung, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Menteri Riset dan Teknologi cum Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan akan ada 200 ventilator portabel (alat bantu pernafasan) yang akan diluncurkan 25 April 2020.

Ventilator merupakan salah satu alat kesehatan yang sedang dicari. Alat ini dibutuhkan untuk memberikan bantuan pernafasan pada pasien positif corona COVID-19 yang kesulitan bernafas.

Bambang mengatakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah membangun prototipe ventilator portabel dan tengah diuji di Kementerian Kesehatan. Ada dua perusahaan yang mengembangkan alat ini, yakni PT LEN dan PT Poly Jaya Medical yang masing-masing memproduksi 100 unit portable ventilator begitu lolos tes.

"Jadi diharapkan 25 April kita bisa mudah-mudahan bisa mendapatkan 200 unit pertama ventilator buatan indonesia yang dibuat oleh LEN dan Polijaya dan didesain oleh tim yang dipimpin BPPT," kata Bambang usai rapat dengan Presiden Joko Widodo via teleconference, Rabu (15/4/2020).

Selain ventilator dari BPPT, pemerintah juga sudah mempunyai setidaknya 15 ventilator lain yang dibuat berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian maupun organisasi masyarakat. Saat ini, ventilator tersebut tengah diujicobakan di Kementerian Kesehatan.

"Kami minta dukungan dari Menperin dan Menteri BUMN agar ada partner atau mitra industri yang bisa memproduksi prototipe yang sudah diuji," kata Bambang.

Selain ventilator, Bambang melaporkan kepada Presiden Jokowi bahwa ia sedang menyiapkan 100 ribu alat rapid test. Alat rapid test dibuat berdasarkan hasil kerja sama antara BPPT, UGM dan pihak swasta di Yogyakarta. Rapid test ini rencananya akan diproduksi sebanyak 100 ribu dalam waktu paling cepat 1,5 bulan.

"Untuk rapid test kami sudah laporkan pak presiden, 1,5 bulan atau 6 minggu dari sekarang rencananya sudah ada 100 ribu produksi," kata Bambang.

Sementara itu, pemerintah juga tengah membuat alat tes PCR lokal. PCR ini dibuat atas kerja sama BPPT dengan perusahaan startup Nusantic dan PT Biofarma. Alat ini direncanakan akan diuji di BPOM dan Kementerian Kesehatan. Bila lolos tes, PT Biofarma akan memproduksi alat PCR tersebut.

"Sehingga tidak lama lagi kita akan punya PCR test kit yang basisnya adalah virus yang merupakan local transmission atau virus covid 19 yang terjadi di Indonesia. Jadi bukan yang berasal dari luar. tentunya ini diharapkan bisa meningkatkan akurasi dari pengujian PCR tersebut," kata Bambang.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Teknologi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto