tirto.id - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah tidak hanya kekurangan alat pelindung diri (APD), tetapi juga ventilator. Mahfud bahkan menyebut kalau kasus kematian COVID-19 yang terjadi di Indonesia akibat kekurangan ventilator.
“Bukan hanya APD, tapi ventilator juga yang jadi rebutan di seluruh dunia. Kami sekarang ini sedang mengusahakannya karena itu juga tidak cukup. Menurut catatan memang yang gagal sembuh itu mereka yang tidak kebagian ventilator karena masih antre," kata Mahfud dalam teleconference bersama wartawan dari kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat (27/3/2020).
Mahfud menuturkan, pemerintah sudah menambah ventilator dan APD untuk menghadapi pandemi COVID-19 di dalam negeri. Saat ini, kata Mahfud, tidak sedikit negara kehabisan ventilator.
Namun pemerintah berhasil mendapatkan ventilator bersama dengan APD dalam jumlah banyak, kata Mahfud.
Mahfud menambahkan, pemerintah memerlukan APD dalam jumlah jutaan. Ia beralasan, pemerintah sudah menghitung skenario terburuk hingga 7 bulan ke depan sehingga pemerintah butuh jutaan APD. Namun ia memastikan pemerintah sudah mengantisipasi kekurangan tersebut.
“Untuk jaga-jaga kalau kita berpikir pesimis, pesimisnya itu kalau sampai 7 bulan (...) kita mengitung resiko yang paling berat, kalau yang optimis pertengahan april turun kalau yang pesimis bisa sampai september bencana ini," kata Mahfud.
Mahfud menambahkan, “Pemerintah sudah menghitung anggrannya, sudah menyiapkan juga mekanisme dan organisasinya pengadaan itu semua.”
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz