Menuju konten utama

Ada Apa dengan HYBE Labels, Kenapa Viral di Medsos?

HYBE viral di media sosial setelah terungkapnya dokumen internal dalam audit Majelis Nasional Korea Selatan. Ada apa dengan HYBE Labels?

Ada Apa dengan HYBE Labels, Kenapa Viral di Medsos?
Hybe Label. wikimedia commons/hybecorp.com/eng/

tirto.id - Perusahaan hiburan asal Korea Selatan (Korsel), HYBE Labels, belakangan ini viral di berbagai platform media sosial. Label yang menaungi grup K-Pop BTS ini terlibat beberapa kontroversi dan dituduh menyabotase grup dari agensi lain.

Dugaan ini muncul seiring dengan pemanggilan perwakilan HYBE ke Majelis Nasional Korsel, untuk mengonfirmasi bocornya dokumen audit internal perusahaan. Dokumen tersebut diduga memuat aktivitas melanggar etika yang dilakukan HYBE selama berbisnis di industri hiburan.

HYBE Labels merupakan salah satu anak perusahaan dari HYBE Corporation, perusahaan hiburan multinasional asal Korsel yang berdiri sejak tahun 2005. HYBE Corporation didirikan oleh Bang Si Hyuk dengan nama awal Big Hit Entertainment.

Anak perusahaan dari HYBE Corporation lainnya adalah Big Hit Music, KOZ Entertainment, Pledis Entertainment, Source Music, Belift Lab, dan ADOR. Big Hit Music, sebelumnya bernama Big Hit Entertainment, merupakan label yang menaungi boy group BTS.

Secara umum HYBE, termasuk anak perusahaannya, menjalankan berbagai layanan industri hiburan, termasuk sebagai label rekaman, agensi bakat, perusahaan produksi musik, penyelenggara acara dan konser, serta penerbit musik.

Kenapa HYBE Viral di Medsos?

HYBE menjadi perbincangan luas di media sosial setelah terungkapnya dokumen internal dalam audit Majelis Nasional Korea Selatan. Kebocoran dokumen ini dipublikasikan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan.

Melansir dari The Express Tribune, dokumen tersebut mengungkapkan bahwa staf HYBE diduga mencemarkan nama baik grup K-Pop pesaing. Dokumen tersebut bahkan juga memuat pertimbangan strategi untuk menyingkirkan grup internal mereka sendiri, NewJeans.

Strategi tersebut menunjukkan bahwa LE SSERAFIM akan diprioritaskan sebagai grup utama HYBE. Sementara itu, NewJeans ditempatkan di luar trio idola populer HYBE, “New-ILL-LE,” yang sebelumnya mencakup NewJeans, LE SSERAFIM, dan ILLIT.

Tidak hanya itu, audit ini juga mengungkap adanya komentar negatif dari staf HYBE terhadap beberapa grup K-pop terkenal. Komentar negatif itu ditunjukkan kepada BLACKPINK, TWICE, dan AESPA.

Hal ini memicu keprihatinan publik terhadap budaya internal perusahaan dan cara HYBE bersaing di industri hiburan.

Walaupun akses ke dokumen segera dibatasi oleh Kementerian, bocornya informasi ini tetap memicu perbincangan publik di media sosial. Reaksi negatif di media sosial khususnya terkait taktik persaingan dan pengelolaan grup di bawah HYBE.

Daftar Tuduhan Terhadap HYBE

Seiring dengan kebocoran dokumen internal HYBE selama audit Majelis Nasional, perusahaan hiburan ini menghadapi berbagai tuduhan. Beberapa tuduhan terhadap HYBE adalah sebagai berikut:

1. Melakukan manipulasi chart

Dilansir dari The Korea Times, HYBE menghadapi tuduhan manipulasi chart atau tangga lagu. karena diduga menggunakan taktik yang meragukan untuk meningkatkan angka penjualan album.

HYBE diketahui menjual album dengan syarat "dapat dikembalikan," yang secara artifisial meningkatkan penjualan minggu pertama sebesar 70.000 hingga 200.000 unit tambahan. Data ini kemudian dimanfaatkan untuk promosi, meskipun album yang tidak terjual akhirnya dikembalikan.

2. Menyebarkan berita negatif terhadap grup dari agensi lain

HYBE juga diduga terlibat dalam permainan media untuk pembuatan berita negatif. Melansir Koreaboo, permainan media yang diduga dilakukan HYBE secara spesifik menyasar grup dari perusahaan lain, yaitu SM Entertainment dan JYP Entertainment

HYBE dituduh terlibat dalam penyebaran berita negatif grup musik aespa dan RIIZE dari SM Entertainment, serta NMIXX dari JYP Entertainment.

Dugaan ini muncul seiring dengan beredarnya dokumen audit internal di Majelis Nasional. Dokumen yang ditampilkan sekilas tersebut, menunjukkan adanya kritik terhadap penampilan langsung aespa di Coachella, penyebaran foto-foto lama anggota RIIZE, dan tuduhan bahwa NMIXX menarik perhatian kaum feminis.

Adapun rencana yang diduga berkaitan dengan Seunghan mendapatkan reaksi keras, terutama terkait dengan mantan anggota RIIZE. Pasalnya, Seunghan memutuskan untuk meninggalkan grup pada Oktober 2024 setelah jeda yang cukup lama, seiring dengan kontroversi mengenai foto pra-debut dan kehidupan pribadinya.

3. Melakukan plagiasi antar grup HYBE

Masih dikutip The Korea Times, HYBE turut menghadapi tuduhan mengenai dugaan plagiasi konsep antara sub labelnya sendiri. Tuduhan itu melibatkan sub label Belift Lab, yang menaungi girl groupILLIT, dan Ador yang menaungi NewJeans.

Manajemen Belift dituduh menyalin konsep dari grup lain di bawah label HYBE, yaitu NewJeans. Konsep NewJeans tersebut dikembangkan oleh mantan CEO Ador, Min Hee Jin.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Yonada Nancy & Dipna Videlia Putsanra