tirto.id - Sebanyak 15 kasus baru virus corona COVID-19 dilaporkan masuk ke Korea Selatan sehingga menjadikan total warga yang terinfeksi di negeri ginseng itu menjadi 46 orang.
Demikian disampaikan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dalam satu pernyataan seperti dilansir dari Antara mengutip Reuters, Rabu (19/2/2020).
13 dari 15 kasus itu berada di kota Daegu dan wilayah sekitar provinsi Gyeongsang Utara di mana 11 di antaranya tertular dari orang yang terinfeksi sebelumnya.
Kasus sebelumnya terkonfirmasi pada Selasa (18/2/2020) pada seorang yang tak punya catatan perjalanan ke luar negeri baru-baru ini. Dia menghadiri misa gereja dan berobat ke rumah sakit sebelum terbukti positif terjangkit corona, kata badan itu.
Corona telah membunuh lebih dari 2000 orang yang sebagian besar di Cina dan menyebar ke lebih dari dua puluh negara yang mengakibatkan gangguan ekonomi dan perjalanan.
Presiden Korsel Moon Jae-in menyerukan langkah pengendalian infeksi dengan ketat dan sedapat mungkin meningkatkan perekonomian yang dia bilang sedang dalam situasi darurat sebagai akibat wabah corona seluruh dunia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemkes) meminta WNI yang bepergian ke Korea Selatan dan Jepang juga mewaspadai penularan virus novel corona (nCov). Hal ini mengingat, selain di Cina, kasus nCov ditemukan di 2 negara itu.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemkes, Anung Sugihantono mengatakan pemerintah Indonesia secara resmi telah mengeluarkan imbauan perjalanan WNI jika berkunjung ke Cina, khususnya di Wuhan, Provinsi Hubei, karena di sana terdapat KLB nCov.
Pemerintah mengimbau WNI yang bepergian ke negara-negara tersebut menghindari pasar hewan laut dan unggas, tak melakukan kontak dengan orang yang menderita demam dan batuk, menjaga kebersihan dengan cuci tangan pakai sabun, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila merasa demam dan batuk.
"Tidak ada travel ban, yang ada hanya travel advisory ke China," kata Anung di Jakarta, Senin (20/01/2020) lalu seperti dilansir Antara.
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH