tirto.id - Wilayah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh hingga hari ini, Selasa (25/7/2017), masih diselimuti kabut asap. Sebab, masih ada lahan gambut yang terbakar di beberapa kawasan yang sulit dijangkau armada kebakaran.
Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Teuku Syahluna Polem, di Meulaboh menuturkan, pihaknya masih melakukan inventarisasi kawasan-kawasan yang berpotensi terjadi perluasan kebakaran lahan gambut.
"Hingga hari ini kita masih memantau terus perkembangan, lokasi pemadaman sulit dijangkau armada damkar. Kami sedang rapat evaluasi kiat-kiat penanganan," katanya menjelaskan.
Sebagai informasi, kabut asap terlihat sangat pekat sejak pukul 06.30 WIB di seputar Kota Meulaboh, demikian juga di jalan nasional Lintas Meulaboh-Banda Aceh di lintasan Suak Raya, Suak Nie, bahkan SD Negeri 8 Meulaboh di kawasan setempat masih dikepung asap.
Sementara itu, kondisi suhu udara di wilayah Meulaboh, Aceh Barat hingga Senin (24/7/2017) siang cukup panas dan memunculkan pemandangan awan berwarna coklat kehitaman di sebelah barat dari Kota Meulaboh, kawasan itu merupakan lokasi terbakarnya lahan gambut.
Pesebaran titik kebakaran ini sulit dipadamkan secara sempurna, menurut penuturan Komandan Kodim 0105 Aceh Barat Letkol Inf Herry Riyana. Terkadang sudah berhasil dipadamkan, kemudian muncul kembali karena lahan gambut terbakar di bawah permukaan.
"Apinya membakar di permukaan bawah lahan gambut, ketika sudah dipadamkan, malamnya sudah aman, siangnya kembali kelihatan karena tiupan angin dan suhu udara panas memicu api muncul kembali," kata Dandim 0105 sebagaimana dikutip dari Antara.
Pusdalop BPBD Aceh Barat merincikan hingga Selasa (25/7) pukul 07.40 WIB, kekeringan yang terjadi telah mengakibatkan kebakaran lahan dan hutan di enam kecamatan dengan luas mencapai 69 hektare.
Kawasan yang mengalami kebakaran lahan dan hutan yakni Kecamatan Johan Pahlawan, Woyla, Meureubo, Sama Tiga, Arongan Lambalek dan Kecamatan Kaway XVI, beberapa lokasi di antaranya sudah berhasil dipadamkan.
Dampak asap ini pun telah menyebabkan masyarakat mengalami sesak nafas sehingga terpaksa dirawat pada rumah sakit dengan catatan medis mengalami gangguan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) sebanyak 23 orang dalam sepekan terakhir.
"Hari ini ada beberapa pasien datang dengan kondisi sesak nafas, tapi pasien-pasien itu masuk sebentar dan kita pulangkan setelah perawatan. Sampai hari ini dari tanggal 17 Juli 2017 ada sekitar 23 orang jumlah anak- anak dan orang dewasa kena ISPA," katanya di Meulaboh, Senin (24/7/2017).
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari