tirto.id - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku tidak mengetahui keberadaan Ketua DPR sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang menghilang sejak Rabu (15/11/2017) malam.
Pria yang akrab disapa Ical itu mengaku belum berkomunikasi dengan Novanto dalam waktu yang cukup lama. Namun, saat disinggung mengenai pertemuan antara Dewan Pembina dengan pengurus Partai Golkar dalam acara topping off di kompleks Partai Golkar, Minggu (12/11/2017) lalu, Ical mengaku bertemu dengan Novanto, tetapi tidak membahas proses hukum. "Itu memang, tapi off ya," kata Ical.
Ia pun mengimbau Novanto untuk menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menilai menyerahkan diri adalah opsi terbaik dalam menghadapi proses hukum.
"Ya paling bagus kan begitu (menyerahkan diri)," kata Ical usai diperiksa di Gedung Merah Putih KPK dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2009-2014, Jakarta, Kamis (16/11/2017).
Dalam kapasitas sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Ical menyerukan seluruh pengurus dan kader partai, terutama di Jakarta untuk mengikuti aturan hukum berlaku. Pihak pengurus pusat partai beringin harus menyerahkan semua kepada hukum.
"Iya ikuti hukum. Serahkan pada hukum," katanya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menerbitkan surat penangkapan terhadap Setya Novanto karena tidak memenuhi panggilan. KPK pun berupaya mendatangi kediaman pribadi Novanto di Jalan Wijaya, Jakarta, Rabu (15/11/2017) dan sudah melakukan dialog dengan penasihat hukum serta pihak keluarga.
Namun, KPK belum menemukan keberadaan Novanto itu. Sampai saat ini, pihak penyidik masih melakukan pencarian terhadap Novanto.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto