Menuju konten utama

79,6 Persen Publik Optimistis pada Ekonomi Indonesia

Survei terbaru dari Alvara Research Center menunjukkan sebanyak 79,6 persen publik opimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia setahun mendatang. Persentase optimisme publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Jusuf Kalla meningkat dibanding tahun lalu yakni 67,8 persen.

79,6 Persen Publik Optimistis pada Ekonomi Indonesia
Presiden Joko Widodo (kiri atas) berbincang dengan Wapres Jusuf Kalla (kanan atas) sebelum memimpin sidang kabinet paripurna pasca perombakan Kabinet Kerja Jilid II di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). Sidang kabinet paripurna tersebut membahas soal pagu anggaran dan RAPBN 2017 serta isu-isu strategis lainnya seperti terorisme, penculikan WNI di Filipina dan pemberantasan narkoba. Antara foto/Widodo S. Jusuf/pd/16.

tirto.id - Survei terbaru dari Alvara Research Center menunjukkan sebanyak 79,6 persen publik opimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia setahun mendatang. Persentase optimisme publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Jusuf Kalla meningkat dibanding tahun lalu yakni 67,8 persen.

Sedangkan untuk prospek ekonomi jangka panjang, 88,7 persen publik yakin ekonomi Indonesia akan membaik.

“Naiknya tingkat optimisme adalah berarti naiknya harapan publik, hal Ini menjadi modal sosial yang sangat penting bagi Pemerintah untuk bekerja lebih keras memacu pertumbuhan ekonomi lebih kencang”, Ujar Hasanuddin Ali, CEO Alvara Research Center dalam siaran pers yang diterima tirto.id, Kamis (22/9/2016).

Pada penelitiannya Alvara Research Center juga menemukan bahwa pada saat ini Indeks Optimisme Publik mencapai angka paling tinggi dibandingkan pengukuran di bulan September 2015 dan April 2015.

Namun Alvara memberikan catatan khusus, tingkat optimisme terhadap pemberantasan korupsi masih paling rendah dibanding aspek-aspek lain yakni sebesar 3,68 persen.

Kinerja Pemerintah

Sedangkan terhadap kinerja pemerintah Jokowi-JK, Survey Alvara Research pada September 2016 ini menunjukkan kepuasan publik terhadap Presiden/Wapres Jokowi-JK sebesar 78,7%.

“Jika dibandingkan dengan survei periode-periode sebelumnya maka terdapat kenaikan yang signifikan terhadap Pemerintahan Jokowi-JK. Pada bulan Oktober 2015 Kepuasan mencapai titik terendah yaitu 59,4%,” demikian sebut Alvara.

Peningkatan kepuasan publik terhadap Pemerintah Jokowi-JK, sebut Alvara, disumbangkan dari sektor pelayanan kesehatan, pendidikan, pelayanan transportasi publik, pelayanan kependudukan, perizinan, dan infrastruktur. Kendati demikian, kepuasan publik terhadap stabilitas harga kebutuhan pokok, pemberantasan korupsi, pemberantasan narkoba, dan penegakan hukum masih rendah.

“Tingkat kepuasan publik yang naik ini berarti memberi sinyal kepercayaan publik terhadap Pemerintah Jokowi-JK masih tinggi, hal ini harus menjadi “cambuk” bagi pemerintah untuk semakin baik lagi melayani publik bukan malah terlena dengan nilai tingkat kepuasan publik yang tinggi”, ujar Hasanuddin Ali.

Sementara untuk kinerja kabinet, Alvara merilis menteri-menteri dengan tingkat kepuasan publik teratas dikategorikan dalam kategori Bintang Lima, dan menteri-menteri dengan tingkat kepuasan terendah yang masuk kategori Bintang Dua.

Lima menteri yang mendapat predikat bintang lima antara lain, Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti, Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa, Menteri Peranan Wanita: Yohana Yambise, Menteri Agama: Lukman Hakim Saifudin, dan Menteri Kesehatan: Nila F. Moeloek.

Sedangkan menteri dengan predikat Bintang Dua dan mendapat skor terendah, survei Alvara menunjukkan, predikat itu jatuh pada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Puan Maharani. Puteri Megawati Soekarnoputri ini hanya mendapat skor 3,688.

Survei ini dilakukan pada 28 Agustus sampai 10 September 2016 dan melibatkan 1500 responden kelas menengah di Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar dengan rentang usia 20-54 tahun dengan margin of error 2.51%.

Baca juga artikel terkait SURVEI KINERJA PEMERINTAH atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH