Menuju konten utama

79 Persen Netizen Indonesia adalah Konsumen News Feed

Sebanyak 79 persen dari 30 juta pengguna aktif bulanan internet (netizen) di Indonesia merupakan konsumen "news feed" alias para pembaca berita. Data rilisan UC Browser juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk sosial media, browsing, dan membaca berita. Khusus untuk yang terakhir, pengguna UC Browser di Indonesia rata-rata membaca 4-12 artikel berita.

79 Persen Netizen Indonesia adalah Konsumen News Feed
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (kiri) bersama Executive Vice President Telkomsel area Jawa-Bali Yetty Kusumawati (tengah) dan pengasuh Pondok Pesantren Putri Syaikhona Muhammad Cholil Mutmainah (kanan) menunjukkan cara berinternet yang baik disela-sela halal bihalal di pondok pesantren tersebut, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Rabu (3/8). Melalui pembelajaran tersebut diharapkan para santri di pondok itu dapat menjadikan internet sebagai media mendapatkan informasi terkait pendidikan. ANTARA FOTO/Zabur Karuru.

tirto.id - Sebanyak 79 persen dari 30 juta pengguna aktif bulanan internet (netizen) di Indonesia merupakan konsumen "news feed" alias tautan berita. Data rilisan UC Browser juga mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia menggunakan internet untuk sosial media, browsing, dan membaca berita. Khusus untuk yang terakhir, pengguna UC Browser di Indonesia rata-rata membaca 4-12 artikel berita.

"Mereka membaca berita tidak sekedar hanya untuk mengikuti tren akan perkembangan dunia, tetapi juga untuk mendapat pengetahuan baru agar tetap pintar," kata Donald Ru selaku Head of Indonesian Market UCWeb Alibaba Mobile Business Group kepada Antara dalam peluncuran UC News, di Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Lebih lanjut UC Browser memaparkan tiga motivasi utama yang mendorong orang untuk membaca berita. Pertama, sebanyak 80 persen pengguna membaca berita untuk mengetahui apa yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kedua, sekitar 65 persen pengguna membaca berita untuk menambah ilmu pengetahuan mereka, sedangkan yang ketiga ada 15 persen pengguna membaca berita sebagai bahan pembicaraan dengan tema.

Temuan ini sesuai dengan hasil survey UC Browser pada awal Agustus silam bahwa masyarakat Indonesia tercatat memiliki angka tinggi dalam konsumsi media yaitu 540 menit per hari. Kala itu survey mengungkap bahwa pengguna UC Browser di Indonesia yang rata-rata membaca 4-12 artikel berita berjumlah 56,5 persen.

Menariknya, sebagian besar konsumen berita Indonesia itu menggunakan telepon seluler (ponsel) untuk mengakses informasi terkini. Persentasenya tinggi, hingga mencapai 95,4 persen. Mengikuti di bawahnya adalah para konsumen berita yang mengakses lewat televisi (45, persen), koran/majalah (20,9 persen), komputer personal (15,3 persen), dan radio (6,7 persen).

Pengguna Internet mobile di Indonesia cenderung meninggalkan media konvensional sebagai sumber informasi dan beralih ke internet sebagai pilihan utama. Hal tersebut didukung dengan data dari Aseanup.com yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara pengakses internet yang mengutamakan piranti bergerak (mobile first). Jumlahnya mencapai 61 persen, di mana 39 persennya diakses melalui komputer personal (personal computer/PC).

UC Browser juga mencatat bahwa 75,6 persen pengguna Internet mobile di Indonesia membaca berita di ponsel lebih dari tiga kali sehari, dan 11.8 persen diantaranya dua hingga tiga kali sehari, serta 11,1 persennya sekali sehari. Konsumsi media di perangkat mobile mencapai 291 menit per hari, lebih tinggi dari konsumsi media di TV, PC dan laptop.

Catatan UC Browser memperlihatkan bahwa konsumsi konten berita di Indonesia telah memasuki era baru, dari media tradisional ke perangkat mobile. Meningkatnya konsumsi berita tidak hanya meningkatkan permintaan akan konten, tetapi juga menjadi peluang penyedia konten meningkatkan lalu lintas (traffic) pemberitaannya.

Media sosial menghubungkan banyak orang dan menyediakan informasi secara gratis, juga menjadi penyalur berita di Internet. Facebook memainkan peran penting dalam menyalurkan berita online, lalu diikuti YouTube dan Twitter, demikian data dari Reuters Institute for the Study of Journalism.

Konsumsi konten di perangkat mobile menuntut meningkatnya permintaan konten yang dapat diakses melalui suatu saluran yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan konten yang diinginkannya tanpa harus berpindah antar situs web atau aplikasi.

Baca juga artikel terkait NETIZEN INDONESIA atau tulisan lainnya dari Akhmad Muawal Hasan

tirto.id - Hard news
Reporter: Akhmad Muawal Hasan
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan