tirto.id - Nama Putri Ariani mendadak viral setelah penampilan memukaunya di babak audisi ajang America’s Got Talent, yang diunggah akun Twitter resmi America’s Got Talent pada Rabu, 7 Juni 2023.
Penyanyi 17 tahun dengan kondisi disabilitas tuna netra itu memperoleh apresiasi luar biasa dari empat juri ajang pencarian bakat tersebut, bahkan mendapat Golden Buzzer dari Simon Cowell.
Golden Buzzer adalah keistimewaan yang jarang diberikan oleh juri America’s Got Talent kepada peserta audisi.
Dengan adanya Golden Buzzer, maka Putri Ariani sudah berhasil masuk ke babak semifinal tanpa harus melewati babak bootcamp seperti peserta audisi lainnya.
Putri Ariani diundang khusus oleh Simon Cowell untuk ikut babak audisi America's Got Talent 2023, karena prestasinya yang berhasil memenangkan Indonesia's Got Talent tahun 2014 lalu.
Putri Ariani's performance caught @simoncowell's attention and his #GoldenBuzzer! #AGTpic.twitter.com/xCCipcKmwT
— America’s Got Talent (@AGT) June 7, 2023
Ia juga sempat tampil pada pembukaan Asian Para Games 2018 di Jakarta, dan menjadi salah satu finalis The Voice Kids musim kedua.
Salah satu kunci rahasia kesuksesan Putri Ariani selain kemampuan bernyanyinya yang mumpuni, juga kepercayaan dirinya yang luar biasa walau ia adalah penyandang disabilitas.
Tips Tingkatkan Rasa Percaya Diri Anak Difabel
Rasa percaya diri adalah hal yang sangat penting dimiliki oleh semua orang, tidak terkecuali penyandang disabilitas.
Adanya kepercayaan diri membuat seseorang dapat aktif dalam kehidupan sosial dan berkarya serta bermanfaat bagi diri, keluarga serta masyarakat.
Untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri anak difabel, butuh kerja sama dari orang tua, guru, keluarga juga masyarakat.
Merujuk ypedulikasihabk, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghadapi anak difabel dengan kondisi kurang percaya diri yakni:
1. Pendekatan intens
Psikolog Widuri Pandanwangi menyarankan untuk melakukan pendekatan intens pada anak yang menutup diri dan enggan berjuang karena kondisi disabilitasnya.
Jelaskan pada anak bahwa walau ia berbeda dari kebanyakan orang, namun ia layak diterima oleh masyarakat karena kelebihan lain yang ia miliki.
2. Beri dukungan dan keterampilan
Berikan keterampilan melalui kursus, sekolah, atau kuliah serta dukung anak dengan kelebihan yang ia miliki.
Beri pujian pada kemampuan yang ia capai, namun jangan jatuhkan mentalnya saat ia membuat kesalahan.
3. Biarkan ia beraktivitas
Orang tua anak difabel kerap menjadi over protektif sehingga anak tidak bebas beraktivitas.
Dalam hal meningkatkan kemampuan anak, orang tua sebaiknya tidak terlalu mengekang dan biarkan ia bereksplorasi dengan leluasa.
4. Ikut lomba/kompetisi
Ajarkan anak untuk ikut bersaing dengan mengikutkannya dalam lomba atau kompetisi, sehingga rasa percaya dirinya makin tinggi.
Walau ia gagal, selalu beri dukungan dan dorongan agar ia selalu bersemangat.
5. Ajari untuk menerima dirinya sendiri
Ajari anak untuk menerima dirinya sendiri serta menghargai apa yang ia miliki, termasuk kondisi disabilitasnya.
Itu adalah keistimewaan yang diberikan oleh Tuhan sehingga tak boleh disesali. Jangan biasakan ia merendahkan dirinya karena keadaan yang ada pada dirinya.
6. Beri kata-kata afirmasi (word affirmation)
Kata-kata afirmasi sangat dibutuhkan oleh orang yang berada dalam kondisi tidak percaya diri, baik itu anak difabel maupun anak normal.
Jadi, selalu berikan kata-kata yang dapat mendorong semangatnya untuk maju. Misalnya: “Aku bisa, aku mampu, aku bersemangat,” dan teriakkan lantang pada diri sendiri berulang kali.
7. Orang tua harus menunjukkan kepercayaan diri juga
Orang tua yang percaya diri memiliki anak difabel, akan menjadi panutan bagi anak. Anak melihat bahwa orang tuanya tidak malu memiliki anak difabel, akan ikut merasa percaya diri.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno