tirto.id - Enam puluh aparat keamanan yang terdiri dari anggota kepolisian dan TNI bersiaga untuk mengatasi banjir di kawasan Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan tepat di bawah jalan layang Rawajati.
Aiptu Suparman selaku Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Rawajati mengatakan para personel gabungan itu bersiaga di dua titik rawan banjir, yakni Kelurahan Rawajati dan Kelurahan Pangadegan.
Suparman menyatakan, selain personel kepolisian dan TNI, Polda Metro Jaya juga mengirimkan lima orang anggota tim kesehatan dan dua unit ambulans ke Rawajati.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada tiga wilayah Rukun Warga (RW) di Kelurahan Rawajati yang mengalami banjir pada Senin (5/2/2018), yakni RW 01, RW 03 dan RW 07 yang menjadi tempat tinggal 250 keluarga.
Namun, wilayah yang banjirnya paling parah adalah RW 7 karena terletak di dataran paling rendah. Suparman mengatakan, ada dua wilayah Rukun Tetangga (RT) yang sepenuhnya terdampak banjir (RT 2 dan RT 3) dan dua lainnya yang hanya sebagian daerahnya terdampak banjir (RT 1 dan RT 5).
Ia menjelaskan, air sungai Ciliwung yang melewati Rawajati naik sejak Senin dini hari. "Sejak Senin pukul 01.00 WIB dini hari, tinggi air sudah naik," kata Suparman.
Menyusul naiknya air di sungai Ciliwung, warga pun langsung diminta untuk mengungsi dan imbauan itu dilakukan menggunakan pengeras suara masjid. Posko Banjir lalu dibangun di RW 01, RW 03 dan RW 07. Sementara Posko utamanya ada di RW 07.
Berdasarkan laporan, ketinggian air Sungai Ciliwung di kawasan Rawajati mencapai 150 centimeter hingga pukul 14.30 WIB. Sementara tinggi air di kawasan pemukiman warga di Rawajati mencapai 90-100 centimeter.
Badan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta sudah meminta warga mewaspadai kemungkinan banjir karena tinggi air di Bendung Katulampa di Kota Bogor naik.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto