tirto.id - Kementerian Sosial (Kemensos) mempersiapkan 15 kampung siaga bencana (KSB) di wilayah DKI Jakarta untuk mengantisipasi banjir akibat peningkatan debit air Sungai Ciliwung. Antisipasi ini dilakukan setelah Bendungan Katulampa berstatus Siaga 1 pada pagi tadi sehingga kemungkinan besar ada kiriman air dalam debit tinggi dari kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat ke wilayah ibu kota.
"Untuk menghadapi banjir ini disiapkan 15 KSB. Seluruhnya sudah disiapkan logistik dan dapur umum," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margowiyono pada Senin (5/2/2018) seperti dikutip Antara.
Selain itu, suku dinas dan dinas sosial di DKI Jakarta juga akan menyiapkan dapur umum pendamping. Dia mencatat DKI Jakarta memiliki 2.046 taruna siaga bencana (tagana) dan Kampung Siaga Bencana di 81 lokasi.
"Kami sudah siapkan 'buffer stock' (cadangan) bantuan, kampung siaga bencana dan tagana (taruna siaga bencana)untuk mengoptimalkan potensi dan sumber yang ada guna mengantisipasi banjir kiriman dari Bogor dan Depok," kata Margowiyono.
Dia menambahkan empat Kampung Siaga Bencana juga disiapkan di wilayah Bogor, yaitu di Desa Gunung Putri (Kecamatan Bojong Kulur), Desa Karang Tengah (Kecamatan Babakan Madang), Desa Mulyakarya (Kecamatan Bogor Selatan) dan Desa Cibereum (Kecamatan Cisarua).
Sementara berdasar data BMKG, curah hujan pada Minggu kemarin mencapai 152 milimeter per hari. Curah hujan ini tergolong ekstrem dan telah mengakibatkan longsor sekaligus naiknya debit Sungai Ciliwung. Banjir sudah muncul di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Jakarta.
Bendungan Katulampa sempat bersatus Siaga I karena ketinggian muka air Sungai Ciliwung di sana mencapai 220 centimeter pada pukul 08.30 WIB, Senin pagi. Pada pukul 09.00 WIB, muka air naik lagi menjadi 230 centimeter dan 240 centimeter pada pukul 09.05 WIB. Debit sungai tersebut akan tiba di Pintu Air Manggarai Jakarta pada pukul 17.30 WIB.
Banjir Landa Permukiman Pinggir Sungai Ciliwung di Jakarta Selatan
Sementara itu, banjir sudah menyambangi kawasan pinggir Sungai Ciliwung di Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Selatan. Babinkamtibmas Kelurahan Rawajati, Aiptu Suparman mencatat ada tiga RW di Kelurahan Rawajati yang terkena dampak banjir pada hari ini.
Ketiganya ialah RW 01, RW 03 dan RW 07. Ada sebanyak 250 kepala keluarga di tiga RW tersebut. RW 7 terkena dampak terparah karena letaknya di dataran paling rendah. Posko Banjir pun telah didirikan di RW 01, RW 03 dan RW 07. Posko utamanya terdapat di RW 07.
"Sejak Senin pukul 01.00 WIB dini hari, tinggi air sudah naik," kata Suparman.
Hingga pukul 14.30 WIB hari ini, ketinggian air di Sungai Ciliwung di kawasan Rawajati mencapai 150 sentimeter. Sementara tinggi air di kawasan pemukiman warga di sana mencapai 90-100 cm.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom