tirto.id - Bibir pecah-pecah merupakan salah satu masalah yang umum dialami umat muslim selama menjalankan puasa Ramadhan. Hal ini karena, saat puasa Ramadhan umat muslim tidak diperkenankan makan dan minum selama 12 jam lamanya.
Hal ini menyebabkan waktu mengonsumsi air minum menjadi berkurang sehingga memicu bibir pecah-pecah. Bibir pecah-pecah tentu merupakan kondisi yang tidak nyaman.
Selain mengganggu penampilan, kulit bibir yang terkelupas rentan mengalami pendarahan dan perih. Oleh karena itu, umat muslim sebisa mungkin mengetahui cara atasi bibir pecah-pecah saat puasa Ramadhan.
Penyebab Bibir Pecah-Pecah Saat Puasa Ramadhan
Bibir pecah-pecah adalah kondisi di mana bagian bibir sangat kering hingga menimbulkan tampilan retak atau pecah hingga kulit mengelupas.
Dilansir dari Mayo Clinic, bibir pecah-pecah dapat terjadi ketika kelenjar ludah dalam mulut tidak lagi dapat menghasilkan air liur yang cukup. Air liur berguna untuk menjaga mulut tetap dalam keadaan lembab.
Berukrangnya air liur dipicu oleh menurunnya asupan cairan dan kalori selama menjalankan ibadah puasa.
Kondisi tersebut mengakibatkan sel-sel menjadi regang dan regenerasi kulit berjalan secara tidak optimal, sehingga dapat membuat bibir menjadi pecah-pecah.
Selain kurangnya asupan cairan, bibir pecah-pecah juga bisa diakibatkan oleh lingkungan yang kering, tanda-tanda penuaan, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga. konsumsi alkohol.
Bibir kering dan pecah-pecah juga bisa menunjukkan gejala dari masalah kesehatan tertentu seperti kerusakan saraf, infeksi jamur mulut (sariawan), alzheimer, HIV/AIDS, diabetes, hingga stroke.
6 Cara Atasi Bibir Pecah-Pecah Saat Puasa Ramadhan
Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bibir pecah-pecah saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, sebagai berikut:
1. Jangan menjilat bibir
Meskipun bibir kering disebabkan oleh berkurangnya air liur, namun menjilat bibir yang kering sebaiknya tidak dilakukan.
Dikutip dari Antara, hal ini karena air liur mengandung enzim pencernaan yang bisa mendegradasi lapisan kulit atau mukosa bibir.
Akibatnya, lapisan kulit bibir dapat terganggu dan menyebabkan lapisan bibir menjadi semakin pecah-pecah.
2. Penuhi kebutuhan cairan
Agar tubuh dalam kondisi baik dan terhindar dari dehidrasi, maka perlu untuk menjaga cairan tubuh tetap dalam keadaan optimal.
Maka perlu untuk memenuhi asupan cairan paling sedikit 1,5 - 2 liter dalam 24 jam. Asupan tersebut dapat dilakukan ketika berbuka maupun sahur.
Cara ini cukup efektif untuk menjaga tubuh tetap dalam keadaan baik serta menghindari bibir dalam keadaan dehidrasi.
3. Hindari minuman tertentu saat berbuka
Ketika sahur maupun berbuka, hindari minum kopi, soda dan minuman manis yang berlebihan. Kebiasaan tersebut dapat menghambat penyerapan nutrisi pada tubuh.
Makanan dan minuman manis juga dapat meningkatkan gula darah sehingga berpotensi mengganggu metabolisme tubuh.
4. Mengoleskan pelembab bibir
Demi menjaga bibir dalam keadaan baik ketika berpuasa, maka dianjurkan untuk mengoleskan pelembab bibir.
Pelembab bibir tersebut disarankan memiliki kandungan petroleum jelly. Kandungan tersebut dinilai cukup ampuh untuk mencegah luka-luka, bibir kering, dan sebagainya..
5. Hindari mandi terlalu lama
Mandi terbukti dapat menghilangkan minyak pada kulit. Padahal minyak diperlukan tubuh untuk menjaga kulit tetap lembab.
Oleh karena itu, selama menjalani ibadah puasa atur durasi mandi agar tidak terlalu lama. Hindari mengusap area bibir secara berlebihan. Pastikan pula agar produk sabun mandi tidak mengenai bibir.
6. Konsumsi banyak buah dan sayur
Makanlah lebih banyak buah dan sayur saat berbuka dan sahur, alih-alih mengonsumsi makanan proses atau tinggi gula dan lemak.
Menurut Ketua Departemen Dermatologi dan Kelamin FKKMK UGM Fajar Waskito hal ini karena sayur dan buah mengandung antioksidan dan serat yang dibutuhkan untuk menutrisi kulit. Ini tentu dapat mengurangi gejala bibir kering selama puasa berlangsung.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Yonada Nancy