tirto.id - Penyakit menular seksual (PMS) adalah penyakit yang dapat ditularkan lewat hubungan seksual, baik itu seks vaginal, anal, maupun oral.
Salah satu yang paling berbahaya dan bisa menyebabkan kematian adalah sifilis atau raja singa.
Cara penularan sifilis yang paling umum adalah melalui kontak seksual yang tidak aman seperti tidak memakai kondom.
Namun, ada pula jenis sifilis kongenital yang penularannya dari ibu hamil ke janinnya.
Sementara itu, orang yang berisiko terkena penyakit sifilis antara lain:
- Orang yang sering bergonta-ganti pasangan.
- Berhubungan intim dengan pengidap sifilis tanpa pengaman/kondom.
- Penyuka sesama jenis (gay)
- Mengidap HIV
Infeksi sifilis sendiri dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:
- Primer: muncul luka di tempat bakteri masuk (alat kelamin, anus, atau mulut) setelah 2-4 minggu terinfeksi. Namun, luka ini tidak terasa sakit dan bisa sembuh sendiri.
- Sekunder: muncul ruam yang tidak gatal di telapak tangan/kaki, alat kelamin, hingga mulut. Kadang disertai dengan kutil di organ intim dan mulut. Tahap ini juga menimbulkan gejala demam, nyeri otot, rambut rontok, sakit tenggorokan, hingga pembengkakan kelenjar getah bening.
- Laten: tahapan ini tidak memiliki gejala dan bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
- Tersier: penderita sifilis yang tidak diobati akan mengalami kerusakan organ seperti otak, saraf, jantung, mata, hati, hingga tulang dan sendi.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, dokter biasanya akan menggunakan obat antibiotik seperti penisilin.
Namun pengobatan ini hanya efektif apabila penderita masih berada di tahap infeksi primer dan sekunder.
Cara Aman Bercinta Agar Tak Tertular Sifilis & PMS Lain
Dilansir dari situs Healthline, pencegahan penularan sifilis dimulai kewaspadaan diri sebelum memulai aktivitas seksual dengan pasangan.
Jika Anda khawatir tertular, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan agar tidak terkena sifilis maupun PMS lainnya:
1. Jujur dengan pasangan
Jujur dan terbuka kepada pasangan wajib dilakukan sebelum mulai berhubungan seksual, baik itu pengalaman seks di masa lalu maupun soal pernah atau tidak terkena PMS.
Apabila sudah tahu bahwa akan ada risiko terkena PMS, setidaknya bisa dilakukan upaya pencegahan lainnya.
2. Lakukan tes kesehatan terlebih dahulu
PMS seperti sifilis memiliki gejala awal yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Agar lebih aman, Anda dan pasangan dianjurkan untuk melakukan tes kesehatan untuk mendeteksi PMS.
3. Cegah dengan vaksin dan pre-exposure prophylaxis (PrEP)
Hepatitis, HPV, dan HIV termasuk penyakit yang juga bisa ditularkan melalui aktivitas seksual. Maka sebelum melakukan hubungan intim, dianjurkan untuk mendapatkan vaksin hepatitis dan HPV.
Sementara PrEP merupakan obat untuk mengurangi risiko tertular HIV bagi orang yang negatif HIV.
4. Jaga kebersihan tubuh
Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi, baik sebelum maupun sesudah melakukan kontak seksual juga sangat penting.
Jangan lupa untuk buang air kecil setelah berhubungan intim untuk mencegah infeksi saluran kemih.
5. Gunakan kondom
Memakai kondom wajib dilakukan untuk mencegah penularan sifilis dan PMS lainnya, bisa menggunakan kondom khusus pria atau wanita.
Tips memakai kondom yang aman:
- Periksa tanggal kedaluwarsanya.
- Pastikan kemasan kondom tidak rusak, bocor, atau berlubang. Kemasan yang masih tersegel biasanya memiliki gelembung udara di dalamnya (tidak kempes).
- Pakai kondom dengan benar. Jepit bagian ujungnya dengan jari, letakkan pada kepala penis yang sudah ereksi, lalu buka gulungan kondom hingga menutupi seluruh penis.
- Gunakan pelumas yang aman untuk kondom. Hindari memakai pelumas berbahan dasar minyak jika memakai kondom lateks.
- Setelah selesai berhubungan badan dan ejakulasi, pegang kondom saat mengeluarkan penis dari vagina agar tidak terlepas.
- Lepaskan kondom, ikat pangkalnya, bungkus dengan tisu, lalu buang ke tempat sampah.
- Saat berhubungan badan, jangan memakai kembali kondom yang sudah dilepas dari penis.
- Jangan memakai kondom bekas atau yang sudah pernah digunakan.
Dental dam merupakan pelindung atau pengaman untuk seks oral. Dental dam berupa lembaran tipis yang biasanya terbuat dari bahan lateks atau polyurethane.
Secara garis besar, konsepnya hampir sama seperti kondom, yaitu menghalangi cairan tubuh yang bisa menularkan PMS ke pasangan.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno