Menuju konten utama

5 Orang di DIY, Salah Satunya Ditolak di Kost, Jalani Karantina ODP

Asrama Haji Yogyakarta menampung lima orang perdana yang menjalani karantina orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 selama 14 hari.

5 Orang di DIY, Salah Satunya Ditolak di Kost, Jalani Karantina ODP
Petugas menyemprotkan disinfektan ke kardus alat kesehatan di Posko Gugus Tugas COVID-19 Kantor BPBD DIY, Baciro, DI Yogyakarta, Jumat (3/4/2020). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/aww.

tirto.id - Lima orang menjalani isolasi mandiri di gedung penampungan asrama haji Yogyakarta di Kabupaten Sleman. Gedung itu dikhususkan untuk karantina orang dalam pemantauan (ODP) kasus Covid-19, yang dikelola oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman.

Empat orang di antaranya adalah siswa SMK yang baru pulang dari pelatihan kerja di Bogor, ujar Penjabat Sekretaris Daerah Kab. Sleman Harda Kiswaya.

Mereka tiba di Sleman pada Kamis pagi, kata Harda.

“Dinas Kesehatan mendatangi sekolah mereka untuk mengecek,” ujarnya.

Sementara satu orang lagi adalah pria berusia 29-30 tahun dengan identitas di KTP sebagai “mahasiswa.”

"Tetapi tidak teridentifikasi dia mahasiswa mana … yang jelas dia sudah bekerja di sebuah perusahaan di Yogyakarta,” kata Harda saat dikonfirmasi Tirto, Kamis (9/4/2020).

Harda berkata pria itu menjalani karantina di bawah tanggung jawab pemerintahan Kab. Sleman setelah dia ditolak di kost-nya.

"Dia sudah bekerja, baru pulang dari kampung halaman, dia ditolak di tempat dia kost. Terus, dia juga d-PHK di tempat dia bekerja," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan berkata bahwa pria itu asal Bengkulu. Dia menjadi kasus pertama yang menjalani karantina di penampungan Asrama Haji. Statusnya ODP dengan alasan dia bepergian ke luar kota dan mengalami gejala Covid-19.

"Dia mengeluhkan batuk sejak 23 Maret setelah kontak dengan temannya dari Kalimantan yang terduga Covid-19. Keluhan lain sesak napas, lesu, tenggorokan sakit, diare dari 4 hari lalu," kata Makwan.

Pria itu pergi ke Solo pada 22 Maret dan punya riwayat kontak dengan teman dari Surabaya, yang juga terduga Covid-19, ujar Makwan.

Selama karantina selama 14 hari, BPBD Sleman menyediakan kebutuhan pokok mereka.

Per Kamis, 9 April, jumlah positif COVID-19 di DI Yogyakarta sebanyak 40 kasus. Tambahan dua kasus adalah warga Sleman usia 30 tahun yang punya riwayat kontak dengan pasien positif di Jakarta; dan pria 31 tahun dari Kulonprogo yang bekerja sebagai anak buah kapal luar negeri. Jumlah pasien yang meninggal akibat corona di Yogyakarta sebanyak 20 orang.

Baca juga artikel terkait CORONA DI JOGJA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Fahri Salam