tirto.id -
Perdana Menteri Belgia Charles Michel mengatakan bahwa terdapat lebih dari 40 negara yang kehilangan warga negaranya dalam peristiwa Bom Brussels pada Selasa, (22/3/2016).
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Belgia Didier Vanderhasselt mengatakan bahwa sembilan orang warga negara asing telah berhasil diidentifikasi.
"Ini masih angka awalnya, proses pemeriksaan masih berjalan dan dapat memakan waktu yang cukup lama. Kami berhasil mengidentifikasi seorang warga negara Peru, dua orang warga Amerika, seorang Inggris, tiga dari Belanda, seorang warga China dan seorang lagi dari Perancis," jelasnya, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Sabtu, (26/3/2016).
Beberapa warga negara asing yang menjadi korban di antaranya adalah Sascha dan Alexander Pinczowski asal Belanda. Keluarga mereka mengatakan bahwa kedua saudara yang tinggal di New York itu tidak terdapat dalam daftar korban selamat yang dilansir oleh pihak berwenang Belgia.
Loubna Lafquiri, seorang ibu dari tiga orang anak berusia 34 tahun, dan seorang instruktur senam di sebuah sekolah Islam di Brussels, diyakini berada di stasiun kereta bawah tanah itu dan menjadi salah seorang dari 20 orang yang tewas pada peristiwa itu.
Leopold Hecht, seorang mahasiswa ilmu hukum di Universitas Saint-Louis di Brussel, 20, juga termasuk ke dalam daftar korban yang sudah teridentifikasi.
Seorang warga Inggris, David Dixon, yang telah lama tinggal di Brussels, tewas di insiden bom Maelbeek, menurut kantor luar negeri Inggris.
Seorang warga China juga tewas dalam serangan tersebut, mengutip dari kedutaan besar China di Belgia.
Pihak berwenang Jerman pada Jumat mengkonfirmasi korban pertama dari pihaknya di serangan Brussels,yaitu seorang wanita asal kota Aachen. Pihak kepolisian mengatakan bahwa wanita itu memiliki kewarganegaraan ganda, namun menolak untuk menginformasikan negara apa.
Setidaknya 31 orang tewas dan 316 orang lainnya terluka setelah dua buah bom meledak di bandara Brussels dan satu bom lagi meledak di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek yang menghubungkan pusat kota dan markas besar Uni Eropa.
Ledakan tersebut terjadi di tengah-tengah jam sibuk pada pukul 8 pagi waktu setempat sehingga menimbulkan korban jiwa yang besar. (ANT)