tirto.id - Kata-kata selamat Hari Kartini bisa jadi salah satu cara untuk menyebarkan semangat dan perjuangan Kartini.
Sebelum membuat kata-kata selamat Hari Kartini 2024, terlebih dahulu perlu dipahami tentang sejarah Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April.
Memahami latar belakang dan perjuangan Kartini, membantu kita untuk membuat caption atau kata-kata yang lebih bermakna dan relevan.
Perjuangan Kartini erat kaitannya dengan surat-surat yang ia kirimkan kepada sahabatnya, Rosa Abendanon. Kartini yang lahir dari keluarga bangswawan kala itu tengah menghadapi masa pingit.
Surat-surat yang mencerminkan keresahannya tersebut tersebut kemudian dikumpulkan menjadi buku Door Duisternis tot Licht (1911).
Dalam tulisannya, Kartini menyoroti pentingnya pendidikan bagi perempuan Indonesia, menegaskan bahwa mereka memiliki potensi untuk mengejar ilmu pengetahuan, bukan hanya terbatas pada peran domestik di dapur.
Kartini meninggal pada usia yang terbilang masih sangat muda yakni 25 tahun. Meski demikian, warisan pemikirannya dan semangat perjuangannya tetap memberikan inspirasi bagi kaum perempuan di Indonesia hingga saat ini.
Kumpulan Kata-Kata Hari Kartini untuk Caption Sosmed
Setelah memahami tentang sejarah singkat mengenai peringatan Hari Kartini, berikut ini kumpulan kata-kata yang dapat dijadikan sebagai referensi caption media sosial untuk memperingati Hari Kartini 2024 yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu (RA Kartini).
2. Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain (RA Kartini).
3. Jangan biarkan kegelapan kembali datang, jangan biarkan kaum wanita kembali diperlakukan semena-mena (R.A. Kartini).
4. Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga sebagai pendidik budi pekerti (R.A. Kartini).
5. Kami dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita seutuhnya (R.A. Kartini).
6. Janganlah kami coba dengan paksa mengubah adat kebiasaan negeri kami ini; bangsa kami yang masih seperti anak-anak itu, akan mendapat yang dikehendakinya, yang mengkilap bercemerlangan. Kemerdekaan perempuan tak boleh tidak akan datang juga; pasti akan datang jua, hanyalah tiada dapat dipercepat datangnya (Surat kepada Nyonya van Kol, 1 Agustus 1903).
7. Tahukah engkau semboyanku? 'Aku mau' Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tiada dapat' melenyapkan rasa berani. Kalimat 'Aku mau' membuat kita mudah mendaki puncak gunung
8. Perempuan adalah pembawa peradaban.
9. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri
10. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.
11. Jangan mengeluhkan hal-hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya. Kamulah yang membiarkannya datang.
12. Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam.
13. Terkadang kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu (R.A Kartini).
15. Mati satu tumbuh seribu. Kartini memang sudah tiada, namun semangat juangnya tidak boleh padam begitu saja. Maju terus para kartini muda.
16. Kami kaum putri punya jalan terang gapai mimpi hingga sederajat laki-laki berkat perjuangan ibu kartini. niatnya yang baik membela kaum putri membuat namanya wangi menebar harum sejati.
17. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi jangan lupa bahwa kamu bisa mengubah dunia melalui pendidikan. Karena itu hal ini bisa menjadi senjata yang mematikan (R.A Kartini).
18. Sebagai perempuan, demikian keterlaluan yang kita perlu hadapi. Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya (R.A Kartini).
19. Anda bisa mengubah dunia melalui pendidikan. Karena itu hal ini bisa menjadi senjata yang mematikan (R.A Kartini)
20. Kobarkan semangat untuk meraih kemajuan negeri! Selamat Hari Kartini.
21. Untuk sementara didiklah, berilah pelajaran kepada anak-anak perempuan kaum bangsawan: dari sinilah peradaban bangsa harus dimulai. Jadikanlah mereka ibu-ibu yang cakap, cerdas dan baik. Maka mereka akan menyebarluaskan peradaban di antaranya bangsanya.
22. Alangkah besar bedanya bagi masyarakat Indonesia bila kaum perempuan didik baik-baik. Dan untuk keperluan perempuan itu sendiri, berharaplah kami dengan harapan yang sangat supaya disediakan pelajaran dan pendidikan. Karena inilah yang akan membawa bahagia baginya.
23. Door Duisternis, Tot Licht, Habis Gelap,Terbitlah Terang.
24. Marilah wahai perempuan, gadis. Bangkitlah, marilah kita berjabatan tangan dan bersama-sama mengubah keadaan yang membuat derita ini.
25. Tangan dan kaki kami masih terbelenggu; masih terikat pada hukum, adat istiadat dan kebiasaan negeri kami (Surat Kartini pada Estelle H. Zeehandelaar, 25 Mei 1899).
26. Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang, itulah semboyanku! Maju! Semua harus dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!
27. Anak perempuan yang pikirannya telah dicerdaskan serta pandangannya telah diperluas tidak akan sanggup lagi hidup dalam dunia nenek moyangnya.
28. Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.
29. Sosoknya telah tiada, tapi tidak dengan semangatnya. Selamat Hari Kartini perempuan-perempuan Indonesia!
31. Kartini berkata “Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam”. Tak ada alasan untuk berhenti bermimpi.
32. Tantangan datang silih berganti, tapi percayalah habis gelap terbitlah terang.
33. Tetaplah jadi pelita, perempuan-perempuan Indonesia di mana pun berada.
34. Terima kasih Kartini untuk warisan semangat juang dan pemikiran cemerlang. Saatnya kita lanjutkan perjuangan!
35. Memulai 21 April dengan lagu Ibu Kita Kartini. Semoga kita semua bisa jadi pendekar, penuh daya juang demi wujudkan mimpi.
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dipna Videlia Putsanra