tirto.id - Dinas Kesehatan Gunung Kidul mencatat ada 31 santri di Pondok Pesantren Darul Quran di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Benar. Santri terpapar sudah diisolasi. Kebijakan lanjutan sedang dikomunikasikan di internal Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kantor Kementerian Agama Gunung Kidul, serta instansi lainnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawati di Gunung Kidul, Minggu (20/12/2020) dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan penambahan pasien baru itu membuat total kasus COVID-19 di wilayah Gunung Kidul menjadi 699 kasus.
Adapun beberapa pasien terkonfirmasi baru pada Sabtu (19/12), yakni perempuan 21 tahun dari Wonosari riwayat suspek, laki-laki 42 tahun dari Wonosari riwayat suspek, perempuan 16 tahun dari Wonosari, laki-laki 23 tahun dari Wonosari, perempuan 23 tahun dari Nglipar.
Selanjutnya, anak perempuan 16 tahun dari Wonosari, anak perempuan 17 tahun dari Wonosari, anak perempuan 15 tahun dari Wonosari riwayat kontak dengan konfirmasi positif.
Perempuan 56 tahun dari Wonosari riwayat kontak dengan konfirmasi positif, perempuan 56 tahun dari Wonosari riwayat kontak dengan konfirmasi positif, perempuan 19 tahun dari Paliyan riwayat kontak dengan konfirmasi positif.
“Mayoritas merupakan kontak dengan orang terkonfirmasi positif sebelumnya. Pasien terkonfirmasi COVID-19 berawal dari Semanu, Ngawen dan Ponjong yang memiliki riwayat kontak dengan pasien terkonfirnasi,” ucap Dewi.
Total ada 699 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di Gunung Kidul sejak Maret lalu. Kemudian dari jumlah tersebut 427 dinyatakan sembuh, 253 masih menjalani perawatan baik di rumah sakit rujukan ataupun melakukan isolasi mandiri dengan pertimbangan kondisi mereka yang baik. Dan 19 orang meninggal dunia, adapun spesimen yang diambil sebanyak 9.719.
Dengan adanya tambahan kasus ini, Kecamatan Wonosari merupakan wilayah yang paling banyak orang terkonfirmasi positif COVID-19. Untuk itu, Dewi mengimbau agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi anjuran pemerintah.
"Tidak perlu panik tapi jangan abai dengan kondisi sekarang. Penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak sangat dianjurkan sekali. Kemudian dari dinas juga tetap melakukan 3T,” katanya.