tirto.id - Calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto tak paham istilah unicorn yang ditanyakan oleh Jokowi pada debat kedua capres di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada Minggu (17/2/2019) semalam.
Pada segmen lima sesi tanya jawab antara dua capres, Jokowi bertanya infrastruktur apa yang akan dibangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicornIndonesia.
Prabowo sempat bingung dan bertanya balik pada Jokowi sebelum akhirnya menanggapi pertanyaan dari Jokowi tersebut.
"Yang bapak maksud unicorn, maksudnya yang online-online itu?"tanya Prabowo.
Apakah sebenarnya istilah unicorn yang ditanyakan Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019 semalam?
Unicorn adalah gelar yang diberikan pada suatu startup yang memiliki nilai valuasi (nilai dari suatu startup, bukan sekedar pendanaan yang diraih dari investor) lebih dari $1 miliar.
Tiga startup pertama di Indonesia yang bergelar unicorn adalah Go-Jek, Tokopedia, dan Traveloka.
Gojek adalah startup pertama asal Indonesia yang mendapat gelar unicorn. Tidak butuh waktu lama bagi perusahaan aplikasi PT Go-Jek Indonesia untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat.
Gojek pada awalnya berangkat dari layanan jasa transportasi berbasis sepeda motor. Perusahaan aplikasi ini berusaha menuju one-stop service application, yakni pelanggan dapat melakukan pemesanan pelbagai jasa hanya dari satu aplikasi.
Dalam waktu lima tahun, ia berkembang pesat. Kontroversi mengiringi setiap langkahnya, mulai dari protes oleh pengemudi taksi hingga masalah keamanan dalam aplikasi. Namun, Go-Jek tetap melenggang.
Langkah Go-Jek bisa jadi semakin melebar setelah perusahaan itu mendapatkan dana tambahan senilai 550 juta dolar AS, atau setara Rp7,2 triliun, pada 4 Agustus 2016.
Jika menilik tanggal kelahirannya, Gojek menyandang status "Unicorn" setelah sekitar 6 tahun berdiri.
Tak berhenti di situ, pada 4 Mei 2017 Gojek kemudian memperoleh suntikan dana tambahan senilai $1,2 miliar dari Tencent Holding dan JD.com. Ini membuat total pendanaan yang sukses diraih Gojek berada di angka 1,75 miliar dolar AS, yang merupakan nilai tertinggi di antara unicorn Indonesia yang lain.
Sama seperti Gojek, Tokopedia juga meraih gelar unicorn selepas 6 tahun berdiri.
Data yang dijabarkan dari Crunchbase mengungkapkan bahwa layanan online market place Tokopedia, kini secara keseluruhan telah memperoleh pendanaan senilai $1,347 miliar.
Dari angka itu, investasi terbesar dicatatkan pada 17 Agustus 2017 lalu ketika Tokopedia memperoleh dana senilai $1,1 miliar dari Alibaba.
Berdasarkan data SimiliarWeb, Tokopedia ialah situs web terpopuler kesembilan di Indonesia, tertinggi di antara situs web serupa seperti OLX maupun Lazada. Masih oleh SimiliarWeb, aplikasi Tokopedia menempati peringkat kedua dari daftar perangkat yang paling sering dipakai ponsel pintar berbasis Android di Indonesia.
Unicorn di Indonesia selanjutnya ialah Traveloka. Layanan penjualan tiket online itu, menyandang gelar unicorn selepas Expedia, layanan sejenis yang populer di luar negeri, mengucurkan dana senilai $350 juta pada 27 Juli 2017 lalu.
Ini membuat Traveloka total telah memperoleh pendanaan sebesar $500 juta. Meskipun menjadi yang ke-3, menilik tanggal peluncuran, Traveloka dapat didaulat sebagai yang tercepat menjadi unicorn. Gelar unicorn diperolehnya selepas sekitar 5 tahun berdiri.
Lahir dari tangan tiga profesional yang bekerja di Microsoft, NetSuite, dan LinkedIn, Traveloka berhasil menjelma situs jual-beli tiket penerbangan secara daring nomor satu di Indonesia, berdasarkan data dari SimilarWeb, baik dari penggunaan aplikasi maupun mengakses lewat situs web.
SimiliarWeb mencatat, Traveloka memiliki 10,5 juta pengunjung lewat layar desktop pada Juni 2016. Ini jauh melebihi data pemesanan tiket di situs lain, termasuk dari situs resmi milik maskapai penerbangan di Indonesia.
Editor: Maya Saputri