tirto.id - RS Bhayangkara Polri Kramatjati menyerahkan tiga jenazah korban kecelakaan pesawat latih di BSD, Tangerang Selatan (Tangsel). Ketiga jenazah tersebut dijemput pihak keluarga untuk proses pemakaman.
Karumkit RS Bhayangkara Polri, Brigjen Hariyanto, menjelaskan penyerahan pertama dilakukan kepada keluarga korban atas nama Suwanda.
“Penyerahan tadi yang pertama pagi jam 04.50 WIB menuju Cirebon, Jawa Barat,” kata Hariyanto saat dihubungi, Senin (20/5/2024).
Kemudian, penyerahan jenazah kedua dilakukan kepada keluarga korban atas nama Pulung pukul 09.17 WIB. Menurut dia, jenazah akan dibawa ke wilayah Semarang, Jawa Tengah.
Lalu, diserahkan kepada pihak keluarga korban Farid Ahmad pukul 09.35 WIB. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Bandung, Jawa Barat.
“Jadi, pagi ini semuanya sudah tuntas dan sudah kita serahkan kepada keluarga dengan baik,” tutur dia.
Hariyanto mengatakan pemeriksaan fisik dari ketiga jenazah juga dilakukan. Kemudian, disimpulkan bahwa penyebab meninggal dunia karena benturan di sejumlah bagian.
“Jadi kondisi jenazah penyebab kematiannya akibat benturan ya, benturan hampir semuanya hampir sama yaitu kepala, kemudian dada, kemudian tungkai dan lengan,” ungkap Hariyanto.
Lebih lanjut Hariyanto mengemukakan, penyidik memang hanya memberikan surat permohonan pemeriksaan luar dan identifikasi. Sebab, pihak keluarga tidak menyetujui dilakukannya autopsi.
“Jadi identifikasi premiernya dari sidik jari, sekundernya dari properti yang dipakai kemudian dari tanda tanda medis yang bisa disampaikan oleh keluarga dan rekan-rekan,” ucap dia.
Kecelakaan pesawat latih milik Indonesia Flying Club terjadi pada Minggu (19/5/2024) di Jalan Lapangan Sunburst, BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan kondisi ban masih berada di dalam saat terjadinya kecelakaan.
“Diperiksa itu memang ban pesawat masih dalam kondisi masuk. Saya tidak tahu alasannya apa, tapi datanya ban memang ada di dalam, belum keluar,” ungkap Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono, di lokasi kejadian, Minggu (19/5/2024).
Menurut dia, pesawat tersebut memang tidak diperuntukkan bagi penerbangan komersil. Kemudian, penerbangan ke Tanjung Lesung guna melakukan survei persiapan acara klub tersebut pekan depan.
Soerjanto memaparkan, pesawat tersebut diduga akan lepas landas darurat di Lapangan Sunbrust, BSD. Namun, gagal lepas landas karena terkena pohon.
“Sini kita lihat pilot mungkin pilot mendarat darurat. Karena memang di situ lapangan cuma masalahnya dia terkena pohon duluan,” tuturnya.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto