tirto.id - Polisi menyatakan sebanyak 28 orang terluka dalam insiden kecelakaan kereta api lokal Bandung Raya dan Kereta Api Turangga di Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/1/2023) pagi.
"Korban luka 28 orang yang dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi reporter Tirto, Jumat (5/1/2024).
Tompo mengungkapkan, seluruh penumpang di KA Turangga berjumlah 287. Sementara, untuk KA lokal Bandung Raya sebanyak 191.
Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menyebutkan, pihaknya telah menyiagakan fasilitas kesehatan untuk menangani korban. Disebutkannya, di RSUD Cicalengka, Puskesmas Cicalengka, Puskesmas Rancaekek, RS AMC, RS Harapan Keluarga, dan RSKK.
"24 di RSUD, dua di Puskesmas Cicalengka dan dua di RSKK," tutur Bey.
Menurut Bey, untuk jumlah korban meninggal dunia yang bisa dipastikan hingga saat ini adalah pramugara. Dalam data tercatat pramugara bernama Adrian umur 22 tahun yang merupakan kru KA Turangga.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal mengonfirmasi insiden tabrakan kereta api lokal di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.
Insiden tabrakan melibatkan KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350). Lokasi insiden berada sekitar 800 M sebelum sinyal masuk Stasiun Cicalengka.
“Guna menindaklanjuti dan mengevakuasi korban dari insiden ini, DJKA telah mengirimkan tim teknis untuk mengamankan lokasi kejadian,” kata Risal saat dikonfirmasi, Jumat (5/1/2024).
Akibat dari kecelakaan tersebut, KAI pun akan melakukan rekayasa operasional perjalanan kereta api. Salah satu yang terdampak adalah KA Turangga relasi Surabaya Gubeng – Bandung dan Commuterline Bandung Raya di km 181+700 .
“KAI juga akan melakukan investigasi bersama KNKT untuk mengetahui penyebab kecelakaan,” tutur EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fahreza Rizky