Menuju konten utama

26 WNI Selamat Dievakuasi dari Afghanistan, 1 WNI Kurang Sehat

Selain mengevakuasi 26 WNI, tim evakuasi juga membawa 5 warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Filipina dan 2 warga negara Afghanistan.

26 WNI Selamat Dievakuasi dari Afghanistan, 1 WNI Kurang Sehat
Sejumlah warga negara indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.

tirto.id - Sekitar 26 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Afghanistan tiba di Indonesia, Sabtu (21/8/2021). Mereka tiba di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu dini hari. Dari 26 WNI, 25 dalam kondisi sehat dan 1 WNI dengan kondisi kurang sehat.

"Seluruh Warga Negara Indonesia berjumlah 26 orang yang kita evakuasi, semua dalam kondisi baik. Satu catatan 1 diplomat dalam kondisi kurang sehat (non-COVID) dan akan segera dilakukan perawatan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021) dini hari.

Selain mengevakuasi WNI, tim evakuasi juga membawa 5 warga negara asing (WNA) berkewarganegaraan Filipina. Evakuasi tersebut dilakukan atas permintaan otoritas Filipina.

"Selain itu, terdapat dua warga negara Afghanistan, satu orang adalah suami dari salah satu warga negara Indonesia, dan satu lagi adalah local staff perempuan yang bekerja di KBRI," kata Retno.

Retno menjelaskan kronologi evakuasi WNI dari Afghanistan. Ia mengatakan, evakuasi semula dijadwalkan menggunakan pesawat komersil. Akan tetapi, rencana berubah dan akhirnya evakuasi dilakukan dengan pesawat TNI setelah melihat dinamika di lokasi evakuasi.

Tim lantas menjalani briefing evakuasi pada 18 Agustus 2021 pukul 04.50 WIB. Tim evakuasi berangkat dengan pesawat TNI AU pada pukul 06.00 WIB. Pesawat berangkat dengan rute Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Pemerintah memang sengaja membuat tim menginap di Islamabad, Pakistan sebagai tempat sebelum proses evakuasi.

"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar 1 jam atau kurang dari 1 jam dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu," kata Retno.

Retno mengaku pemerintah masih mengurus perizinan penerbangan, termasuk upaya mendarat di Kabul, Afghanistan saat pesawat takeoff pada tanggal 18 Agustus 2021. Perizinan berhasil diselesaikan dan pesawat singgah di Islamabad pada tanggal 18 Agustus 2021 pukul 20.27 waktu setempat.

Retno mengaku proses evakuasi terkendala saat hendak masuk Afghanistan. Pemerintah batal menjemput WNI pada tanggal 19 Agustus 2021 pukul 04.10 waktu setempat karena kondisi lapangan penerbangan yang tidak kondusif.

Retno lantas menggelar rapat dengan jajaran tim Jakarta, Kabul dan Islamabad untuk mendetilkan rencana evakuasi. Ia pun juga menggelar komunikasi dengan dengan Menlu Turki, Menlu Norwegia, pihak Belanda, AS dan NATO.

Pemerintah lantas mendapat informasi bahwa izin penerbangan mereka disetujui pada tanggal 20 Agustus 2021. Tim langsung berangkat menuju Kabul pukul 04.10 waktu setempat dan tiba di Kabul pukul 05.17.

Pesawat pun mengalami masalah saat hendak meninggalkan Afghanistan karena dinamika lapangan. Pesawat yang seharusnya berada di bandara selama 30 menit menjadi 2 jam. Namun ke-26 WNI dan beberapa WNA berhasil dievakuasi pemerintah.

"Pesawat TNI AU terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba kembali di Islamabad pukul 08.11 waktu setempat untuk melakukan pengisian bahan bakar, dan kemudian kembali terbang menggunakan rute yang sama pada saat keberangkatan dan Alhamdulillah, pesawat TNI AU sudah tiba kembali di Bandara Halim Perdana Kusuma pada pagi hari ini 21 Agustus 2021," kata Retno.

Retno mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan beberapa negara yang membantu proses evakuasi WNI kali ini.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang diberikan oleh pemerintah dan otoritas India, Sri Lanka, Pakistan, Amerika Serikat, NATO, Turki, Norwegia dan Belanda," kata Retno.

Retno menambahkan, pemerintah memutuskan untuk memindahkan operasi KBRI Kabul ke Islamad sementara waktu. Hal tersebut setelah melihat dinamika terakhir Afghanistan beberapa waktu terakhir sebelum evakuasi.

"Untuk sementara operasi KBRI Kabul dilakukan dari Islamabad satu kuasa usaha sementara dan tiga home staf akan menjalankan misi Kabul dari Islamabad, tim kecil ini akan terus melakukan assesmen situasi Afghanistan setiap hari dan menentukan langkah selanjutnya," kata Retno.

Baca juga artikel terkait KONFLIK AFGHANISTAN atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri