Menuju konten utama

1.728 Polantas Dikerahkan Selama PSBB Transisi DKI

Ribuan polantas diterjunkan selama masa PSBB transisi DKI.

1.728 Polantas Dikerahkan Selama PSBB Transisi DKI
Personel Polisi Lalu Lintas menghadang sepeda motor yang melintasi Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/kye/18.

tirto.id - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengerahkan ribuan personel selama masa PSBB transisi. "1.728 personel [dikerahkan] setiap hari. Ditempatkan di 410 titik rawan kemacetan," ucap Ditlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Senin (15/6/2020).

PSBB atau pembatasan sosial berskala besar transisi diterapkan di DKI Jakarta sejak 5 Juni lalu, tepat sehari setelah tiga kali PSBB normal, hingga 14 hari ke depan. Pada masa ini bermacam kelonggaran diterapkan, dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan COVID-19.

Setelah PSBB transisi, diharapkan masyarakat siap menyongsong the new normal atau kelaziman baru. Menurut Presiden Joko Widodo, pada periode ini orang-orang semestinya hidup berdampingan dengan COVID-19 karena virus ini belum ditemukan obatnya, sementara ekonomi harus tetap berputar.

Para polantas ini mengatur lalu lintas dalam dua periode. Pertama antara pukul 6 pagi hingga 2 siang, hingga 2 siang sampai 10 malam. Mereka dibantu TNI.

Sejumlah titik di DKI Jakarta seperti Jalam Mampang Prapatan macet tadi pagi, namun peraturan ganjil genap seperti pada masa sebelum pandemi belum diberlakukan. Seorang pejabat pemprov mengatakan akan terlebih dulu mengevaluasi kepadatan jalanan selama masa PSBB transisi.

Selain jalan raya, 1.409 polri juga diterjunkan di 243 mal--yang kembali diizinkan beroperasi per hari ini. Tugas aparat termasuk mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker dan tidak berkerumun. Masyarakat yang tidak patuh akan ditegur.

Baca juga artikel terkait PSBB TRANSISI atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Rio Apinino