tirto.id - Pejabat Provinsi Alberta Kanada memperkirakan 1.600 bangunan telah rusak atau hancur akibat dilalap api. Pada Rabu (4/5/2016) malam kobaran api yang membakar hutan seluas kurang lebih 1.200 hektar tersebut terlihat semakin besar dan meluas hingga ke pemukiman warga dan semakin sulit dikendalikan.
Seperti dikutip dari theguardian, kepala pemadam kebakaran setempat, Rabu (4/5/2016) mengatakan, sudah lebih dari 250 petugas kebakaran dikerahkan untuk menaklukkan si jago merah, dibantu dengan helikopter dan kapal tanker udara.
Sementara itu, sebagian penduduk kota yang bergegas meninggalkan kota Alberta terlihat berjuang untuk melihat badan jalan yang tertutup oleh kabut tebal dan abu yang menyelimuti jalan raya.
"[Dengan] panas dari asap dan api tepat di atas kepala, Anda juga bisa melihat mini-tornado di dekat jalan," kata warga Yordania Stuffco.
"Kejadian ini mirip dengan yang ada di dalam film apokaliptik," tambahnya.
Pihak berwenang mengatakan kejadian kebakaran dimulai pada hari Minggu (1/5/2016), api semakin membesar dikarenakan cuaca yang panas, kering, dan berangin.
"Yang terburuk dari api tidak ada," kata Bernie Schmitte dari Alberta Pertanian dan Kehutanan. "Kami masih berhadapan dengan suhu yang sangat tinggi, kelembaban relatif rendah dan beberapa angin kencang."
Melihat api semakin membesar dan masih sulit dipadamkan, Menteri urusan kota Provinsi setempat, Danielle Larivee terpaksa menyatakan keadaan darurat. Menurutnya, deklarasi tersebut akan memungkinkan kota setempat memperoleh bantuan dari sumber daya eksternal.