tirto.id - Bondowoso merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Timur. Daerah yang masuk ke dalam area yang disebut Tapak Kuda ini memiliki beberapa tempat wisata yang bisa diikunjungi oleh wisatawan saat berada di sana.
Cara menuju ke Bondowoso bisa melalui jalur darat maupun jalur udara. Saat menggunakan jalur darat, bisa melewati jalan pantura yang berawal dari kota Surabaya dan memakan waktu kurang lebih 5 jam.
Selain itu, bisa juga menggunakan kereta api dengan tujuan stasiun Jember, lalu dilanjutkan dengan kendaraan pribadi maupun bus kurang lebih memakan waktu 1 jam untuk bisa sampai ke Bondowoso.
Sementara jika melalui jalur udara dapat melalui Bandara Juanda Surabaya lalu turun di Bandara Udara Notohadinegoro Jember yang memakan waktu 1 jam saja dan dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun bus untuk sampai ke Bondowoso.
Bondowoso menawarkan banyak destinasi wisata yang bertema pegunungan, perbukitan maupun air terjun. Berikut ini 10 destinasi wisata yang bertemakan pegunungan di Bondowoso yang dikutip dari TripCanvas:
1. Kawah Ilalang (Labeng Seng)
Berlatar perbukitan yang hijau, tanaman ilalang ini melambai-lambai ketika hembusan angin tiba dan seakan-akan mereka membentuk “tarian”.
Tak lupa dalam Kawah Ilalang ini kita juga dimanjakan dengan panorama Gunung Ijen dan Gunung Raung yang mendukung “tarian” para tanaman ilalang ini. Waktu terbaik untuk ke Kawah Ilalang adalah pada bulan Desember sampai Februari.
2. Kawah Wurung
Kawah Wurung ini adalah bukit yang memiliki cekungan di tanah dan diselimuti oleh padang rumput yang sangat hijau.
Sepintas bukit ini memiliki kemiripan dengan bukit yang berada pada film anak-anak yaitu Teletubbies.Untuk masuk ke Kawah Wurung sendiri dikenakan biaya hanya Rp3.000 per orang.
3. Bukit Jabal Kirmit
Bukit ini memiliki kemiripan dengan pemandangan bukit di Selandia Baru. Bukit ini sendiri merupakan daerah base camp untuk melanjutkan pendakian ke Kawah Ijen. Dengan hamparan rerumputan yang hijau tempat ini benar-benar bakal memanjakan mata.
4. Puncak Patirana-28 (P28)
Tempatnya yang berada di lereng Gunung Argopuro ini menawarkan hamparan perbukitan yang dilapisi oleh hutan pinus dan kabut tipis. Di sini orang-orang sering menjulukinya sebagai bak Pegunungan Alpen di Swiss.
5. Desa Wisata Glingseran
Desa Glingseran lokasinya berada tepat di bawah lereng Gunung Argopuro. Tempat ini memang dibuat menjadi desa wisata yang dipermak sedemikian rupa dengan hal-hal yang berbau kekinian dengan gazebo, jembatan gantung yang berwarna-warni dan sebagainya.
6. Kalipait
Kalipait adalah air terjun yang berbeda dari umumnya, karena air terjun ini cenderung landai dan airnya pun mengalir secara vertikal. Air terjun Kalipait ini terletak pada kaki Gunung Ijen.
Untuk mencapai puncak air terjun ini kita harus memanjat batu-batu di sekitar air terjun. Air di Kalipait berwarna hijau kekuningan, karna berasal dari Kawah Ijen dan mengandung kadar belerang yang sangat tinggi.
Sesuai dengan namanya pait yang berarti pahit memang air di sini terasa pahit dan tidak disarankan untuk diminum.
7. Air Terjun Busa
Seperti namanya, pasti sudah ditebak kalau air terjun ini selalu berbusa seperti air yang diberi deterjen. Busa yang dihasilkan pun bukan tanpa sebab, busa itu muncul karena berasal dari Gunung Ijen dan bercampur dengan belerang.
Setiap pengunjung di air terjun Busa ini dilarang untuk mandi maupun minum air yang berasal dari air terjun Busa ini karena kandungan belerangnya yang cukup tinggi, meski begitu tidak ada yang melarang untuk hanya sekedar berswafoto.
8. Taman Galuh
Taman Galuh yang terletak di bawah kaki Gunung Crengih ini menawarkan pemandangan luar biasa. Hawa sejuk serta hamparan bunga yang beraneka warna memang menjadi keunikan Taman Galuh.
9. Air Terjun Tancal Kembar
Air terjun Tancak Kembar ini berada di lokasi yang cukup tersembunyi di lereng Gunung Argopuro. Dengan ketinggian sekitar 70 meter air terjun ini sesuai namanya yaitu kembar dan berarti ada dua air terjun yang bersebelahan.
10. Air Terjun Blawan
Air terjun Blawan ini memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan airnya yang berwarna kekuningan dan mengeluarkan asap karena berasal dari belerang Gunung Ijen.
Di sekitar air terjun Blawan ini juga terdapat pemandian air panas yang dipercaya dapat melancarkan peredaran darah dan menyembuhkan penyakit kulit.
Penulis: Dewi Sekar Pambayun
Editor: Dhita Koesno