Menuju konten utama

10 Maret Memperingati Hari PARFI: Sejarah Persatuan Artis Film

Sejarah hari PARFI 10 Maret 2022: hari lahirnya Persatuan Artis Film Indonesia.

10 Maret Memperingati Hari PARFI: Sejarah Persatuan Artis Film
Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) 1956 Marcella Zalianty (kanan) didampingi Wasekjen Wanda Hamidah (kiri) dan Aktor Senior Ferry Salim (tengah) menjelaskan program-program yang akan dilaksanakan selama tahun 2017 saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (29/3). PARFI 1956 mencanangkan gerakan #AyoNontonFilmIndonesia untuk mendukung Hari Film Nasional 2017 dan berharap industri perfilman di tanah air makin terus membaik. ANTARA FOTO/Atika Fauziyyah.

tirto.id - Tanggal 10 Maret 2022 memperingati hari Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), organisasi yang menaungi para seniman (artis) film dari berbagai profesi seperti sutradara, aktor/aktris, penata fotografi, artistik film, penyunting gambar dan seniman film lainnya.

PARFI dibuat agar para artis (seniman) film, mendapat pengayoman, pembinaan, peningkatan kapasitas diri sehingga dapat terus berkarya, menjaga pertahanan budaya bangsa melalui perfilman nasional secara optimal, profesional, berintegritas dan berkeadaban.

Organisasi ini berdiri sejak 1956 dan memiliki banyak momentum penting. Saat ini PARFI berada di bawah kepemimpinan Alcia Djohar, yang bertekad untuk menyatukan kembali potensi positif para anggotanya, agar tujuan mulia organisasi ini dapat dicapai.

Kedudukan PARFI sama seperti Screen Actors Guild – American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) di Amerika Serikat, The Actors Guild of Great Britain di Inggris, Cine & TV Artists’ Association di India, serta International Federation of Actors untuk tingkat internasional yang berkedudukan di Belgia.

Pengurus Besar PARFI saat ini dinahkodai oleh Alicia Djohar selaku Ketua Umum, Gusti Randa, S.H., M.H. selaku Sekretaris Umum dan Evie Singh selaku bendahara umum.

Sejarah Pendirian PARFI 10 Maret 1956

Sebelum ada PARFI, pada tahun 1940, Indonesia sudah memiliki SARI yang terbentuk karena keinginan para artis untuk hadirnya sebuat organisasi.

Saat itu anggota SARI terdiri dari para sutradara, penyanyi, pelukis, penari hingga pemain sandiwara. Namun SARI tak bertahan lama. Pada 1951 lahir Persatuan Artis Film dan Sandiwara Indonesia atau PERSAFI.

PERSAFI adalah wadah bagi para pekerja seni yang merupaken kelanjutan dari SARI. Namun bernasib seperti SARI, PERSAFI juga mengalami "kemandulan".

Lalu muncul PARFI yang mana Kongres I digelar di Manggarai pada 1953. Tak hanya itu para aktor dan aktris lalu menindaklanjuti hasil Kongres I dengan mendirikan PARFI pada 1956.

Usmar Ismail, Suryo Sumanto dan Djamaludin Malik adalah tiga tokoh sentral dibalik berdirinya PARFI.

Usmar Ismail dikenal dengan bakat dibidang keilmuannya, Djamaludin Malik dengan segala kepiawaian ilmu bisnisnya, dan Suryo Sumanto seorang jurnalis sekaligus sastrawan.

Suryo Sumanto dengan semangat memandu dua rekannya tersebut untuk bersama-sama membangun kemajuan artis dan perfilman Tanah Air sehingga lahirlah PARFI.

PARFI didirikan di Gedung SBKA Manggarai, Jakarta dengan sekretariat di Jalan, Kramat V Jakarta Pusat. Ketua Umum PARFI kala itu adalah Suryo Sumanto.

Secara formal PARFI diresmikan oleh Ibu Negara Fatmawati Soekarno pada 10 Maret 1956.

Baca juga artikel terkait PARFI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Oleh: Yantina Debora
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra