tirto.id - Penyebab munculnya komedo hitam atau benjolan kecil di kulit karena adanya folikel rambut yang tersumbat. Benjolan ini disebut komedo karena permukaannya terlihat gelap atau hitam.
Komedo termasuk jenis jerawat ringan yang biasanya terbentuk di wajah, namun tidak menutup kemungkinan bisa juga muncul di bagian tubuh lainnya sseperti di dada, leher, atau bahu.
Meski permasalahan kulit ini tampak sepele, namun bagi sebagian orang komedo dapat membuat mereka yang mengalaminya menjadi kehilangan rasa percaya diri. Komedo biasanya terbagi menjadi dua yaitu komedo putih dan komedo hitam.
Komedo putih biasanya membuat pori-pori tertutup dan berwarna cenderung putih, sedangkan komedo hitam memiliki permukaan terbuka dan menciptakan oksidasi yang berwarna gelap.
Karenanya permukaan kulit orang yang mengalaminya akan sangat kentara berupa seperti bintik-bintik hitam.
Bagi mereka yang menjunjung kebersihan, kecantikan, dan kesehatan kulit, memiliki komedo hitam tentu merupakan masalah tersendiri. Lantas apa penyebab komedo hitam dan bagaimana cara menghilangkannya? Berikut ulasan tentang komedo hitam.
Penyebab Komedo Hitam
Situs Medical News Today menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kemungkinan munculnya komedo hitam.
Usia dan perubahan hormonal merupakan faktor penting. Seperti gejala jerawat lainnya, komedo hitam paling sering terjadi selama masa pubertas, ketika perubahan kadar hormon memicu lonjakan produksi sebum. Meski demikian, komedo hitam bisa muncul pada usia berapa pun.
Androgen, hormon seks pria, memicu sekresi sebum yang lebih besar dan pergantian sel kulit yang lebih tinggi di sekitar masa pubertas. Baik anak laki-laki maupun perempuan mengalami tingkat androgen yang lebih tinggi selama masa remaja.
Setelah masa puber, perubahan hormonal yang berhubungan dengan menstruasi, kehamilan, dan penggunaan pil KB juga bisa menimbulkan komedo hitam pada wanita.
Produksi sel kulit yang berlebihan oleh tubuh dapat menyebabkan komedo hitam.
Faktor lainnya termasuk:
- Penutupan pori-pori yang disebabkan oleh penggunaan kosmetik.
- Berkeringat parah
- Bercukur atau aktivitas lain yang dapat membuka folikel rambut
- Kelembaban dan lemak yang tinggi
- Beberapa kondisi kesehatan, seperti stres, sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sindrom pramenstruasi (PMS)
- Obat yang mempercepat pergantian sel kulit
- Penggunaan beberapa obat berbasis steroid, seperti kortikosteroid
- Berlawanan dengan pengetahuan umum bahwa kebersihan yang buruk menyebabkan komedo hitam, ternyata menggosok secara berlebihan untuk menghilangkannya dapat memperburuk keadaan.
Cara Menghilangkan Komedo Hitam
Ada sejumlah cara untuk menghilangkan komedo hitam menurut WebMD, mulai dari menggunakan asam salisilat, krim retinoid, ekstarasi, eksfoliasi, skin brush, hingga produk nonkomedogenik, berikut uraiannya.
1. Asam salisilat
Asam salisilat berguna untuk memecah sel kulit mati dan minyak berlebih yang dapat menyumbat pori-pori. Asam salisilat banyak dijual bebas di pasaran, biasanya terkandung dalam sejumlah produk pembersih kulit.
Namun, untuk menggunakannya harus hati-hati, karena kadar asam salisilat yang tinggi dapat berefek buruk pada sebagian orang. Biasanya asam salisilat yang terkandung berkisar 0,5% hingga 5 persen.
Untuk lebih aman, coba gunakan dari kadar rendah dan lihat efeknya pada kulit.
2. Krim dan losion retinoid
Krim dan losion retinoid terbuat dari vitamin A yang dapat membuka pori-pori. Ini dapat membantu memproduksi sel kulit baru. Krim dan losion retinoid dapat dibeli di toko obat dengan resep bebas ataupun resep dokter.
Perlu diingat retinoid membuat kulit lebih sensitive terhadap sinar UV, maka dianjurkan untuk tidak menggunakannya bila memiliki aktifitas yang membuat terpapar sinar UV.
3. Ekstraksi
Membuang komedo hitam dengan menggunakan prosedur pengangkatan menggunakan alat dapat menjadi solusi untuk komedo membandel.
Proses ekstraksi dapat dilakukan secara mandiri dengan menggunakan kit ekstraksi komedo yang dijual di pasaran. Namun, dianjurkan untuk melakukan ekstraksi dengan ahli medis karena proses ekstraksi sendiri memiliki resiko menyebabkan kerusakan jaringan kulit.
4. Eksfoliasi
Eksfoliasi atau pengelupasan kulit dengan menggunakan bahan kimia tertentu. Prosedur ini dapat membuka pori-pori dan memulai pertumbuhan kulit baru.
Prosedur ini dapat dilakukan di klinik kecantikan, dimana dokter biasanya akan menggunakan produk kimia yang terdiri dari asam salisilat, glikolat, dan retinoat.
Karena prosesnya menggunakan asam, maka bisa menyebabkan kemerahan, pengerasan kulit, jaringan parut, infeksi, dan perubahan warna kulit.
5. Skin brush
Skin brush dapat membantu menghilangkan kotoran dan sel-sel kulit mati yang menumpuk. Kuncinya adalah menggunakannya hanya sekali seminggu sehingga tidak menyebabkan iritasi.
Skin brush dapat dibeli di pasaran, pilih skin brush yang sesuai dengan kulit, karena biasanya skin brush memiliki beragam bentuk dan tekstur.
6. Produk nonkomedogenik
Sebagian besar produk nonkomedogenik tidak mengandung minyak dan tidak menyumbat pori-pori. Ini akan menurunkan risiko terkena komedo. Maka dari itu, gunakan pembersih, pelembab, dan riasan yang nonkomedogenik.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dhita Koesno