tirto.id - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menyanggah isu tentang penggunaan susu ikan untuk pemenuhan kebutuhan susu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bahkan, menurutnya, belum ada bahasan apa pun terkait alternatif susu untuk program prioritas Presiden Terpilih Prabowo Subianto itu.
“Saya tidak tahu yang bicara itu siapa, ya. Semua yang baik pasti akan kita akomodir, tapi kita lihat. Enggak, kita belum ke arah situ,” ujar Dadan saat ditemui usai rapat bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
Sementara itu, kebutuhan susu dalam jangka panjang akan dipenuhi dengan impor sapi bakalan. Hal ini sekaligus juga sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan swasembada susu di masa depan.
“Dalam jangka panjang, kita impor sapi supaya Indonesia ke depan swasembada susu. Berapa [jumlahnya], tanya ke Kementan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa anggaran Rp71 triliun yang digelontorkan pemerintah untuk program MBG tahun depan itu mencakup juga untuk memenuhi operasional Badan Gizi Nasional. Nantinya, program ini bakal menyasar minimal 15 juta warga di seluruh Indonesia.
Kendati begitu, Dadan enggan menyebutkan siapa saja yang bakal menjadi penerima Program MBG.
“Minimal 15 juta [penerima], minimal. Datanya ada nanti. Enggak [pakai data dari Kementerian Sosial], kita punya data sendiri,” jelas Dadan.
Sementara itu, Badan Gizi Nasional kini tengah berfokus untuk menyelesaikan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK), rencana kerja (Renja), rencana kerja dan anggaran (RKA), dan rencana strategis (Renstra). Soal kelembagaan, Badan Gizi Nasional sedang menunggu analisis dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB).
“Kalau sudah selesai, sudah masuk di dalam Undang-Undang APBN, baru kita jelaskan. Baru menyelesaikan SOTK. Ya, sudah sedang nunggu analisis dari MenPAN-RB. Kira-kira minggu ini,” imbuh Dadan.
Sebelumnya dikabarkan bahwa PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food tengah mengkaji susu ikan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan susu dalam program MBG. Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto, mengungkapkan bahwa jika susu ikan dapat diproduksi secara masal, ia diharapkan dapat menjadi salah satu pengganti susu sapi.
Itu bisa dilakukan sembari pemerintah menyiapkan peternakan jumbo (mega farm) sapi perah.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Fadrik Aziz Firdausi