Menuju konten utama

Yusuf Supendi Tutup Usia, KPU: Posisi Bacaleg PDIP Bisa Diganti

Terkait meninggalnya Yusuf Supendi, KPU menyebutkan posisinya sebagai bacaleg PDIP bisa digantikan.

Yusuf Supendi Tutup Usia, KPU: Posisi Bacaleg PDIP Bisa Diganti
Salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Yusuf Supendi (kanan). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Bakal caleg (bacaleg) PDI Perjuangan (PDIP) di Dapil Jawa Barat 5, Yusuf Supendi meninggal dunia di Rumah Sakit RSCM Jakarta. Salah satu pendiri PKS ini tutup usia sekitar pukul 06.00 WIB hari ini, Jumat (3/8/2018).

Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan menyebutkan jika ada bacaleg yang meninggal dunia, posisinya bisa diambil alih.

“Kalau ada bacaleg yang meninggal dunia, ini diluar kemampuan manusia manapun, sehingga bisa digantikan dengan nama baru,” kata Wahyu.

Selain mengajukan nama baru, partai politik yang bacalegnya meninggal dunia harus mengulang pendaftaran dan menyerahkan berkas yang baru lagi dari awal.

Ketentuan itu diatur dalam Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD dan DPRD. Dijelaskan juga dalam pasal 23, bacaleg yang sudah ditetapkan sebagai Daftar Caleg Sementara (DCS) dan meninggal dunia, bisa diganti.

Kabar kepergian Yusuf Supendi ini mulai disebarkan melalui akun Twitter resmi PKS, @PKSejahtera.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Setiap kita tak pernah tahu kapan gilirannya. Segenap keluarga besar PKS turut berduka cita atas wafatnya Ustadz Yusuf Supendi. Semoga Allah beri beliau husnul khotimah. Amiin," demikian yang dituliskan akun tersebut pada Jumat, (3/8/2018) pukul 08.39 WIB.

Abdul Hakim, politikus PKS mengatakan kepada Tirto bahwa Yusuf Supendi adalah sosok yang mempunyai empati tinggi.

"Cerdas, teliti, responsif, kritis, punya empati yang tinggi. Allahumma yarham (semoga Allah merahmatinya)," ujar Abdul.

Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno menjelaskan, sebelum meninggal Yusuf Supendi sempat kelalahan lantaran mengikuti beberapa pelatihan dan pembekalan bacaleg PDIP.

"Semoga kasih sayang, teladan, dan kenangan bersama beliau tetap hidup di antara keluarga dan teman-teman. Semoga khusnul khatimah," ujar Hendrawan di Jakarta.

Ucapan duka cita juga datang dari Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira lewat keterangan tertulisnya. "Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya KH Yusuf Supendi. Beliau adalah kyai dengan pemikiran-pemikiran besar namun tetap rendah hati," ungkapnya.

Andreas mengungkapkan dirinya terakhir bertemu Yusuf Supendi saat pendaftaran calon anggota legislatif di KPU pada 17 Juli lalu. Yusuf sendiri memang mengambil langkah yang mengejutkan yakni dengan maju sebagai calon legislatif lewat PDIP.

"Ketika itu, banyak orang ramai menanyakan tentang bergabungnya Yusuf Supendi ke PDI Perjuangan, beliau berdiri di luar halaman KPU mengobrol dengan saya menjelaskan kepada saya, alasan beliau bergabung," kata Andreas.

Yusuf Supendi lahir pada 5 Mei 1958 di Bogor. Pada tahun 1998, Yusuf yang merupakan aktivis tarbiyah di era Orde Baru yang turut membidani lahirnya Partai Keadilan (PK). Yusuf adalah pendiri sekaligus deklarator PK.

Pada Pemilu 2004, PK berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Konflik Yusuf dengan PKS juga bermula pada tahun itu, saat dipantik perbedaan pandangan elite PKS perihal dukungan partai di Pilpres 2004.

Saat itu suara internal PKS terbelah antara mendukung Wiranto atau Amien Rais. Setelah dilakukan rapat pemungutan suara, mayoritas elite PKS ternyata lebih mendukung Amien Rais sebagai calon presiden. Namun dukungan ini di-veto Ketua Majelis Syuro PKS yang saat itu masih dijabat Hilmi Aminuddin.

Yusuf berang. Sejak itu ia kerap melontarkan kritik terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan DPP PKS. Salah satu yang ia tentang adalah pergantian presiden partai dari Hidayat Nur Wahid ke Tifatul Sembiring.

Sikap vokal Yusuf membuat elite PKS gerah. Sampai kemudian pada tahun 2008 keluar aturan kader dilarang bergaul dengan Yusuf. Ia diasingkan. Puncaknya pada 2010 Yusuf dipecat sebagai kader oleh Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq.

Baca juga artikel terkait YUSUF SUPENDI MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Larasati Ayuningrum

tirto.id - Politik
Reporter: Larasati Ayuningrum
Penulis: Larasati Ayuningrum
Editor: Yuliana Ratnasari