tirto.id -
"Turut berduka cita yang mendalam atas wafatnya KH Yusuf Supendi. Beliau adalah kyai dengan pemikiran-pemikiran besar namun tetap rendah hati," kata Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pereira lewat keterangan tertulisnya, Jumat (3/8/2018).
Andreas mengungkapkan dirinya terakhir bertemu Yusuf Supendi saat pendaftaran calon anggota legislatif di KPU (17/7/2018) lalu. Yusuf sendiri memang mengambil langkah yang mengejutkan yakni dengan maju sebagai calon legislatif lewat PDIP.
"Ketika itu, banyak orang ramai menanyakan tentang bergabungnya Yusuf Supendi ke PDI Perjuangan, beliau berdiri di luar halaman KPU mengobrol dengan saya menjelaskan kepada saya, alasan beliau bergabung," kata Andreas.
Selain itu, ucapan dukacita juga disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno.
"Semoga kasih sayang, teladan, dan kenangan bersama beliau tetap hidup di antara keluarga dan teman-teman. Semoga khusnul khatimah," ujar Hendrawan di Jakarta, Jumat (3/8/2018), seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan DPP PDIP mendapatkan informasi meninggalnya Yusuf Supendi dari anak politikus yang juga dikenal sebagai ustaz itu.
"Informasi yang kami dapatkan benar meninggal karena kecapekan persiapan pencalegan dan pelatihan bacaleg. Beliau ikut pelatihan beberapa hari yang lalu," katanya.
Berdasarkan informasi, jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Jl Saorma RT12/01 No.25 A Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur. Dan akan dimakamkan setelah salat Jumat di TPU Kober Kalisari, Cijantung.
Informasi meninggalnya Yusuf disampaikan oleh akun Twitter resmi DPP PKS.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Setiap kita tak pernah tahu kapan gilirannya. Segenap keluarga besar PKS turut berduka cita atas wafatnya Ustadz Yusuf Supendi. Semoga Allah beri beliau husnul khotimah. Amiin," kicau akun @PKSejahtera pada Jumat, (3/8/2018) pukul 08.39 WIB.
Abdul Hakim, politikus PKS mengatakan kepada Tirto bahwa Yusuf Supendi adalah sosok yang mempunyai empati tinggi.
"Cerdas, teliti, responsif, kritis, punya empati yang tinggi. Allahumma yarham (semoga Allah merahmatinya)," ujar Abdul Hakim.
Yusuf Supendi lahir pada 5 Mei 1958 di Bogor. Pada tahun 1998, Yusuf yang merupakan aktivis tarbiyah di era Orde Baru yang turut membidani lahirnya Partai Keadilan (PK). Yusuf adalah pendiri sekaligus deklarator PK.
Pada Pemilu 2004, PK berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Konflik Yusuf dengan PKS juga bermula di tahun itu karena perbedaan pandangan elite PKS perihal dukungan partai di Pilpres 2004.
Sepanjang karir politiknya, Yusuf sempat tercatat masuk menjadi kader Hanura. Terakhir ia dikabarkan menjadi calon legislatif PDIP. Namun belum sempat ia berkontestasi, Yusuf sudah keburu dipanggil pulang.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri