Menuju konten utama

Yogyakarta Jadi Tuan Rumah untuk Pertemuan Para Tokoh Inspiratif

Ada lebih dari 150 tokoh inspiratif atau Pintar dari berbagai daerah yang hadir dalam acara Temu Pandu Inklusif Nusantara.

Yogyakarta Jadi Tuan Rumah untuk Pertemuan Para Tokoh Inspiratif
Theresia Titahing Ruci, salah satu Pandu Inklusif Nusantara (Pintar) membagikan pengalamannya sebagai pendamping orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) saat berada di Hotal Grand Mercure, Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018). Foto/Irwan A. Syambudi

tirto.id - Acara Temu Pandu Inklusif Nusantara (Pintar) bakal digelar di Yogyakarta pada 6-8 November 2018 mendatang. Sesuai rencana, acara yang diselenggarakan oleh Program Peduli itu akan dihadiri oleh para tokoh inspiratif yang bekerja dan berjuang untuk pemenuhan hak dasar kelompok yang terpinggirkan.

Comunication Officer Program Peduli, Sheila Kartika mengatakan, akan ada lebih dari 150 tokoh inspiratif atau Pintar dari berbagai daerah yang hadir. Ratusan tokoh inspiratif itu bakal mendapatkan apresiasi langsung dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan juga dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).

"Dari Kemenko PMK dan Kemen PPPA serta sejumlah tokoh masyarakat akan memberikan apresiasi sebagai ucapan terima kasih atas dedikasi Pintar untuk kelompok marjinal," kata Sheila di Yogyakarta, Sabtu (3/11/2018).

Sheila menjelaskan, apresiasi ini diberikan karena Pintar telah menjadi salah satu jembatan bagi kelompok yang termajinalkan untuk mendapatkan akses terhadap pembangunan. Berkat Pintar, lebih dari 20.000 orang akhirnya memiliki identitas legal seperti KTP, KK, ataupun Akta Kelahiran.

Selain itu, sudah ada sekitar 10.000 orang yang dapat mengakses bantuan sosial dan layanan publik berkat Pintar. Dan lebih dari Rp5 miliar telah dikucurkan pemerintah untuk pembangunan dan kebijakan yang inklusif di tingkat lokal maupun nasional.

Dalam pertemuan di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, sebagai persiapan Temu Pintar sejumlah tokoh Pintar memberikan pemaparan tentang apa yang telah mereka lakukan.

Salah satu tokoh Pintar asal Yogyakarta, Doddy Kurniawan Kaliri membagikan pengalamannya sebagai kader Pintar. Pria yang merupakan seorang disabilitas tuna daksa ini aktif membangun usaha yang bersifat inklusif. Doddy juga aktif mengadvokasikan program pembangunan dan anggaran pemerintah untuk disabilitas.

Salah satunya adalah mendorong pemerintah untuk membentuk sistem ekonomi yang inklusif melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Serta mendorong pemenuhan hak disabilitas dalam hal politik, seperti pada saat pemilihan umum.

Selain Doddy, ada pula Theresia Titahing Ruci yang membagikan pengalamannya sebagai kader Pintar. Perempuan yang kerap disapa Ibu Tice ini secara telaten melakukan pendampingan terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melalui berbagai kegiatan.

Baca juga artikel terkait YOGYAKARTA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Alexander Haryanto