Menuju konten utama

Yenny Wahid: Perempuan Sudah Lama Terlibat Aksi Teror

Yenny Wahid mengatakan, teroris perempuan sudah ada sejak lama, namun baru disadari karena perannya langsung di depan.

Yenny Wahid: Perempuan Sudah Lama Terlibat Aksi Teror
Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid. ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo/foc/16.

tirto.id - Ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/05/2018) lalu. Yang mengejutkan, salah seorang pelaku pengeboman adalah perempuan bernama Puji Kuswati yang meledakkan dirinya di GKI Diponegoro.

Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid mengatakan, sudah cukup lama wanita berperan dalam aksi teror.

"Istri Noordin (Noordin M Top) itu sudah bantuin suaminya, sudah aktif lama. Perempuan baru sekarang disadari karena perannya langsung di depan, sentral," kata Yenny di kantor Wahid Institute, Jakarta, (15/05/2018).

Menurut Yenny, selama ini perempuan sudah banyak dimanfaatkan di balik layar sebuah gerakan teror untuk berbagai peran dan fungsi, salah satu perannya ialah sebagai perekrut calon pengantin atau calon orang yang melakukan pengeboman.

"Awalnya diajak ngomong dulu, soal perempuan, soal anak dan sebagainya. Lama-lama bicara isu lain akhirnya ketika sudah masuk dicengkram," kata Yenni.

Selain itu Yenni mengatakan, perempuan juga sudah lama berperan sebagai pencari dana dalam kegiatan organisasi. Perempuan juga kerap kali digunakan sebagai penyedia logistik untuk penyerangan seperti kendaraan.

"Ketika mau penyerangan maka kemudian dia yang sewa mobil, motor, beli ini itu dan sebagainya. Mungkin juga termasuk pesan bahan bom," terang Yenni.

Putri sulung Gusdur ini lantas menyoroti faktor kepatuhan istri kepada suami yang dieksploitasi untuk menjerumuskan perempuan ke dalam aksi teror.

Berdasarkan penelitian Wahid Institute, wanita yang tidak independen dalam mengambil keputusan lebih cenderung untuk terperosok ke dalam radikalisme.

"Wanita jadi lebih mudah teradikalisasi kalau suaminya seperti pak Dita tadi. Istri enggak mau bantah karena dia patuh sama suami," jelas Yenni.

Sebaliknya, wanita yang memiliki independensi dalam menentukan apa-apa menyangkut dirinya, justru akan menjadi bumper ketika suami mengajak sang istri terlibat dalam aksi teror.

"Karenanya independesi perempuan itu penting sekali," tutup Yenni.

Baca juga artikel terkait BOM SURABAYA atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yandri Daniel Damaledo