tirto.id - Momen liburan panjang telah usai. Mereka yang menikmati liburan ini akan kembali beraktivitas seperti biasa.
Momen itu adalah gabungan dari tanggal merah (Maulid Nabi Muhammad SAW, 29 Oktober), cuti bersama (28 dan 30 Oktober), dan akhir pekan (31 Oktober dan 1 November).
Ada waktu libur selama lima hari berturut-turut yaitu pada Rabu hingga Minggu.
Pemerintah melalui Satgas COVID-19 telah mengimbau masyarakat untuk menghabiskan liburannya di rumah saja. Tidak perlu keluar rumah tanpa ada kepentingan yang mendesak.
Kendati begitu, jika memang ada kepentingan mendesak, disarankan melakukan screening (pemeriksaan) COVID-19 sebelum berangkat dan sepulang bepergian.
Risiko Terpapar COVID-19
CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengingatkan ada risiko terpapar COVID-19 bagi mereka yang berlibur di tengah pandemi Corona.
"Anda mungkin terpapar COVID-19 selama perjalanan Anda," penjelasan CDC seperti dikutip dari laman resminya, Minggu (1/11/2020).
Di mana pun lokasi berlibur atau tempat wisatanya, kata CDC, risiko itu ada, meski pelancong tidak mengalami gejala atau bahkan merasa sehat.
"Anda bisa menular tanpa gejala dan menyebarkan virus ke orang lain," papar CDC.
Risiko ini bisa berdampak pada keluarga, teman, atau siapa pun itu, khusunya orang-orang berisiko, seperti komorbid dan lansia.
CDC mengimbau pelancong untuk menerapkan beberapa hal selepas kembali dari berlibur guna melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
"Terlepas dari ke mana Anda bepergian atau apa yang Anda lakukan selama perjalanan, perlu tindakan untuk melindungi orang lain agar tidak sakit setelah Anda kembali," imbau CDC.
Disiplin Terapkan 3M
Satgas COVID-19 terus menyosialisasi kampanye 3M (memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan) ke masyarakat sebagai mitigasi untuk memutus rantai penyebaran Corona.
Membiasakan dan mewajibkan diri untuk mematuhi protokol kesehatan merupakan salah satu kunci agar COVID-19 dapat ditekan penyebarannya.
Namun demikian dibutuhkan perilaku disiplin dari dari sendiri, juga sangat perlu untuk dilakukan secara kolektif dengan penuh kesadaran.
Setali tiga uang, CDC mengimbau pelancong setidaknya melakukan lima hal, saat kembali ke rumah selepas berlibur. Selengkapnya sebagai berikut:
- Ketika berada di sekitar orang lain, jaga jarak setidaknya 1,8 meter (sekitar 2 lengan) dari orang lain yang bukan dari rumah Anda. Lakukan di mana saja baik itu di dalam maupun di luar ruangan
- Pakai masker untuk menutupi hidung dan mulut saat berada di luar rumah
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu memakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih
- Jaga kesehatan dan waspada serta cermati gejala COVID-19 apabila muncul. Ukur suhu tubuh jika merasa sakit
- Ikuti regulasi terkait COVID-19 setelah perjalanan dari pemerintah lokal (Pemda)
CDC menyebut setidaknya ada lima aktivitas berlibur yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar COVID-19, yaitu sebagai berikut:
- Berlibur di tempat wisata yang berstatus daerah risiko tinggi
- Mengikuti pertemuan sosial berskala besar seperti pesta atau pernikahan
- Menghadiri acara macam konser, parade, atau olahraga
- Berada di tengah keramaian seperti bandara, stasiun, atau restoran
- Berpergian dengan kapal pesiar.
Apabila pelancong merasa jenis perjalanan atau aktivitasnya memiliki risiko lebih tinggi terpapar COVID-19 atau berpikir mungkin telah terpapar sebelum atau selama perjalanan, CDC menyarankan mereka melakukan tindakan pencegahan ekstra yaitu karantina mandiri.
"Selama 14 hari setelah kembali dari berlibur, tetap di rumah sebisa mungkin, hindari berada di dekat orang-orang yang berisiko tinggi, dan pertimbangkan untuk menjalani tes COVID-19," imbau CDC.
---------------------
Artikel ini terbit atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Editor: Agung DH