Menuju konten utama

World Culture Forum Akan Kembali Diselenggarakan di Bali

Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), akan menggelar World Culture Forum (WCF) kedua yang dijadwalkan untuk diselenggarakan pada tanggal 10-14 Oktober 2016 di Nusa Dua, Bali, dengan mengangkat tema "Culture for an Inclusive Sustainable Planet."

World Culture Forum Akan Kembali Diselenggarakan di Bali
(Ilustrasi) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan saat sedang meninjau pelaksanaan ujian nasional (un) berbasis inklusi/slb di sd negeri 30 Palembang, Sumatera Selatan, Senin (16/9). Antara Foto/Nova Wahyudi

tirto.id - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), akan menggelar World Culture Forum (WCF) kedua yang dijadwalkan untuk diselenggarakan pada tanggal 10-14 Oktober 2016 di Nusa Dua, Bali, dengan mengangkat tema "Culture for an Inclusive Sustainable Planet."

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan di Jakarta, Senin, (18/4/2016), mengatakan WCF diadakan dengan tujuan menjadi ajang pertukaran gagasan dan pengalaman antar sektor, antar wilayah dan antar generasi, khususnya di bidang kebudayaan.

Dalam WCF 2016, yang diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut, Anies berharap para peserta forum dari negara-negara internasional bisa membuat rumusan berupa gagasan dan solusi konkret untuk mengembangkan kebudayaan sebagai hulunya pembangunan.

"Dalam WCF yang pertama pada 2013 kita membuat Bali Promise, maka sekarang waktunya membuat rencana aksi," kata Anies, sembari menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menjadikan WCF sebagai program reguler.

WCF 2016 sendiri diharapkan menyepakati keputusan strategis menyangkut penyelenggaraannya di masa mendatang, keterlibatan negara-negara lain, dan posisi Indonesia sebagai promotor utama forum.

Selain mengagendakan perumusan gagasan dan solusi dalam bidang kebudayaan, WCF 2016 yang akan diselenggarakan selama lima hari dengan 1.500 peserta dari berbagai negara di dunia tersebut, juga diharapkan dapat menjadi ajang para peserta untuk bertukar pengalaman dalam penyelesaian konflik-konflik kebudayaan.

Kunjungan peserta ke desa-desa di Bali dan kesenian untuk memperkaya pengalaman peserta dari luar negeri tentang Indonesia juga menjadi salah satu agenda dalam WCF 2016 ini.

"Perbedaan latar belakang seringkali menghambat komunikasi. Dengan pengalaman bersama di WCF 2016 kami berharap semua elemen, mulai dari pejabat pemerintah sampai seniman, dari perencana pembangunan sampai aktivis lapangan, dapat bersatu membahas hal-hal strategis untuk menjadikan kebudayaan sebagai alas pembangunan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud Hilmar Farid.

WCF 2016 juga memberikan ruang untuk anak-anak muda yang disebut Youth Forum yang dimulai 12 hari sebelum forum utama dimulai.

Tujuan Youth Forum tersebut agar kaum muda dapat kesempatan cukup untuk membicarakan berbagai hal penting di antara pemuda. Peserta Youth Forum sebanyak 200 orang dengan 100 pemuda dari negara-negara internasional dan 100 lainnya pemuda negeri.

Baca juga artikel terkait ANIES BASWEDAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara