tirto.id - Bandung memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah tempat yang cukup populer.
Ada wahana permainan indoor seperti Trans Studio, wisata alam seperti Curug Dago dan Kawah Putih Ciwidey, wisata sejarah seperti Museum KAA Bandung, dan Observatorium Bosscha.
Salah satu lokasi wisata yang cocok untuk dikunjungi bersama keluarga adalah wisata edukatif Observatorium Bosscha, yang berada di Lembang.
Sebenarnya, tempat ini merupakan lembaga khusus pendidikan dan penelitian, bukan objek wisata.
Namun banyaknya permintaan untuk mengenal astronomi kemudian mendorong pengelola observatorium terbesar di Indonesia itu membuka diri pada publik.
Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia.
Observatorium ini dibangun pada jaman penjajahan Belanda oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) pada tahun 1923.
Nama Bosscha diambil dari nama salah satu pengusaha yang mendonasikan kekayaannya pada saat pembangunan observatorium, yaitu Karel Albert Rudolph Bosscha.
Observatorium yang berada di Lembang ini berada di ketinggian 1.310 meter di atas permukaan laut, dan kini berada di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB.
Sebagai bangunan peninggalan sejarah, pemerintah pada tahun 2004 telah menyatakan bahwa Observatorium Bosscha masuk ke dalam Benda Cagar Budaya, dan pada tahun 2008, ditetapkan sebagai salah satu Objek Vital nasional yang harus diamankan.
Observatorium Bosscha, yang kini usianya 90 tahun, memiliki 12 teleskop dengan fungsi berbeda selain teropong besar di dalam kubah raksasanya yang sering dilihat pengunjung.
Dari 12 teleskop itu, hanya enam yang aktif digunakan untuk kegiatan penelitian. Sisanya digunakan untuk keperluan pendidikan saja.
Di antara enam teleskop yang digunakan untuk penelitian ada Teleskop GAO Remote Telescope System.
Untuk masuk ke dalam Observatorium Bosscha, diperlukan izin terlebih dahulu. Jika Anda ingin berkunjung ke Observatorium Bosscha secara perseorangan, hari Sabtu adalah waktu yang diperbolehkan, karena hari-hari selainnya diperuntukkan untuk kunjungan berkelompok besar dan kegiatan-kegiatan pengamatan benda langit.
Observatorium Bosscha membuka dua jadwal kunjungan, yaitu kunjungan siang dan kunjungan malam.
Tiket untuk kunjungan siang dikenai harga Rp15.000 dan untuk kunjungan malam Rp20.000.
Setelah itu, Anda akan dipandu untuk masuk ke Observatorium Bosscha dan bisa melihat-lihat teleskop besar yang biasa digunakan saat melihat gerhana dan juga saat mengecek hilal saat menentukan awal dan akhir ibadah puasa.
Untuk lebih jelasnya, kalian bisa mengecek situs bosscha.itb.ac.id untuk keperluan lebih lanjut seperti mengecek jadwal kunjungan, melakukan pendaftaran dan pembayaran kunjungan, dan informasi umum seputar Observatorium Bosscha.
Editor: Agung DH