Menuju konten utama

Wiranto Tuding Benny Wenda Sebarkan Informasi Palsu dan Provokatif

Benny Wenda diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Wiranto Tuding Benny Wenda Sebarkan Informasi Palsu dan Provokatif
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto menuding Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda kerap memberikan informasi palsu dan provokatif. Benny Wenda diduga menjadi dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

Wiranto menyebut salah satunya narasi yang menyebut Indonesia tak pernah mengurusi Papua dan Papua Barat.

"Seakan-akan kita menelantarkan di sana, seakan-seakan banyak pelanggaran HAM setiap hari. Penyiksaan, pembunuhan, tetapi itu semua kan tidak mungkin," kata Wiranto saat konferensi pers, Senin (2/9/2019).

Oleh karena itu, kata Wiranto, untuk melawan informasi Benny Wenda perlu ada satu sumber informasi yang aktual.

"Banyak pengalaman yang saya lakukan untuk meyakinkan negara sahabat bahwa pemerintahan Indonesia benar-benar serius terhadap pembangunan Papua dan Papua Barat," ujar dia.

"Untuk mengurus Papua dan Papua Barat telah menggerus banyak APBN agar rancangan presiden untuk segera melengkapi infrastruktur di sana, segera meningkatkan kesejahteraan agar sejajar dengan wilayah lain," tambahnya.

Dengan anggaran besar, kata Wiranto, tak mungkin pemerintah menelantarkan Papua.

"Tahun kemarin saja menggerus infrastuktur sebanyak 90 triliun, sedang pemasukan daerah pusat 26 triliun berarti kan ada subsidi yang besar di sana. Mana mungkin ditelantarkan, tidak mungkin," katanya.

Benny Wenda sendiri merupakan Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), organisasi yang punya visi memerdekakan Papua dari Indonesia.

Benny Wenda lahir di Lembah Baliem, Papua, pada 17 Agustus 1974. Dia pernah dipenjara pada 6 Juni 2002 di Jayapura dihukum 25 tahun penjara, tapi bisa lolos. Benny kini tinggal di London, Inggris.

Kepada Majalah Tempo, dia mengatakan "aksi di Surabaya yang merembet ke Papua itu spontanitas saja. Rakyat Papua yang bergerak."

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Hukum
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Gilang Ramadhan