Menuju konten utama

Wiranto Menilai Reuni 212 Tak Perlu Dilakukan Lagi

Sejumlah pihak mempertanyakan kepentingan di balik reuni 212. Mereka menilai sudah tidak diperlukan lagi.

Wiranto Menilai Reuni 212 Tak Perlu Dilakukan Lagi
Ratusan orang yang dikoordinir komunitas bernama Presidium Alumni 212 melakukan aksi di depan Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, (19/5). Mereka membentangkan spanduk dan membuat petisi dengan menampung tanda tangan warga yang ingin membela Rizieq Shihab dan Al Khaththath. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, menilai rencana aksi reuni 212 yang akan digelar di Silang Monas Jakarta pada 2 Desember mendatang tidak perlu dilakukan.

"Jangan lagi lah yah diganggu-ganggu dengan usaha-usaha seperti ini yang tujuannya saya juga belum tahu. Yah gak perlu memang menghabiskan energi kita sebagai bangsa," ujar Wiranto usai menjadi pembicara dalam seminar di Sesko TNI, Jalan Martanegara, Kota Bandung, Rabu.

Wiranto menyarankan, masyarakat sebaiknya melakukan hal-hal positif untuk bersama-sama membangun negeri ke arah lebih baik. Terlebih, masalah-masalah yang sebelumnya dipertentangkan hingga menyulut aksi-aksi, telah dianggap selesai.

"Kalau (aksi) 212, 411 itukan suatu gerakan yang spontanitas dan situasional untuk menghadapi kondisi saat itu dan itu sudah selesai. Kemudian yang dulu tidak disepakati dan sekarang masuk ketahanan masuk ke penjara. Lalu apalagi?," kata dia.

Maka dari itu, Wiranto mengajak agar masyarakat secara bersama-sama fokus dalam pembangunan negeri, terutama menangkal segala bentuk yang dapat memecah persatuan bangsa.

"Lebih baik energi itu digunakan pada hal-hal yang positif, membantu pembangunan, membantu mengamankan lingkungan menghadapi terorisme dan radikalisme," kata dia seperti dikutip Antara.

Dalam pernyataan kepada Tirto, Rabu (28/11), Sekretaris DPD FPI Jakarta Novel Bamukmin menegaskan, acara Reuni 212 akan tetap digelar di lapangan Monas, Jakarta pada Sabtu pekan ini. "Alhamdulillah kita laksanakan di Monas dan tanggal 2 Desember 2017 waktu jam 03.00," kata Novel.

Novel mengklaim, acara untuk memperingati satu tahun gerakan 212 saat menuntut Basuki Tjahaja Purnama diadili dalam perkara penodaan agama itu bakal dihadiri jutaan peserta.

"Kemungkinan yang hadir hampir sama dengan kemarin, 7 jutaan. Karena dari berbagai daerah sudah siap turun dari Ciamis siap jalan kaki lagi begitu juga dari Bogor," kata Novel.

Sejumlah tokoh besar aksi 212 pun sudah mulai mengajak masyarakat untuk ikut aksi alumni 212. Sejumlah video viral pun mulai beredar dari sejumlah tokoh seperti mantan Ketua MPR Amien Rais dan pengacara Eggy Sudjana. Selain itu, Rizieq Shihab pun dikabarkan akan hadir dalam acara milad tersebut.

Namun rencana reuni ditolak oleh Pemuda Muhammadiyah. Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzhar Simanjuntak, menilai acara reuni itu tidak jelas kepentingannya. "Kalau dulu aksi 212 kan ada persoalan Ahok. Sekarang apa urgensinya?" kata Dahnil kepada Tirto, Selasa (28/11).

Menurut Dahnil, reuni yang dikabarkan akan dihadiri oleh ribuan orang ini berpotensi bikin gaduh, sebagaimana yang terjadi di tahun lalu. Dengan fakta bahwa tahun depan Pilkada serentak siap diselenggarakan di 171 daerah, acara ini juga sangat berpotensi ditunggangi pihak-pihak yang berkepentingan dengan politik praktis.

Pendapat serupa disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat Rachmat Syafe`i. Ia meminta seluruh masyarakat untuk tidak ikut dalam aksi reuni 212 yang akan dilaksanakan pada 2 Desember 2017 di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

"Tidak perlu lagi (ikut aksi 212) sebab itu sudah masa lalu. Cara dakwah dengan seperti itu sudah tidak tepat lagi. Kita tinggal merangkul saja, kita satu bangsa," ujar Rachmat.

Baca juga artikel terkait REUNI 212 atau tulisan lainnya

tirto.id - Politik
Reporter: Agung DH
Editor: Agung DH