tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (enkopolhukam) Wiranto menyatakan dalam tahapan Pemilu 2019 muncul berbagai kerawanan seperti penyebaran berita hoaks dan meningkatnya politik identitas.
“Berita hoaks yang disampaikan terutama melalui media sosial, memiliki tujuan politis yaitu dipakai sebagai alat untuk menyingkirkan lawan politik sehingga menyebabkan demokrasi menjadi tidak sehat,” kata dia di Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
Wiranto melanjutkan, menguatnya politik identitas menggunakan isu-isu SARA menjadi salah satu strategi bagi pihak tertentu dalam memenangkan konstelasi pemilu, sehingga menyebabkan disintegrasi bangsa dan hilangnya rasionalitas dalam menentukan pilihan politik.
“Penyebaran berita hoaks dan menguatnya politik identitas dalam pemilu merupakan bentuk lain dari teror kepada masyarakat karena memengaruhi kondisi psikologis rakyat,” jelas Wiranto.
Maka, lanjut dia, aparat harus berani menegakkan hukum kepada para pelaku penyebaran berita bohong. Wiranto melanjutkan sebagai prajurit TNI dan Polri sepenuhnya sadar bahwa mengamankan pemilu adalah kehormatan dan kebanggaan.
Wiranto juga mengimbau kepada jajaran Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) serta perangkat pemerintahan pada strata desa/kelurahan sangat menguasai situasi wilayahnya.
“Mereka harus mampu menenangkan masyarakat agar tidak resah dengan penyebaran berita hoaks hoaks dan politik identitas. Bekal ini diharapkan mampu menjaga stabilitas keamanan pemilu,” kata mantan Panglima ABRI ke-9 itu.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno