Menuju konten utama

Wigan Athletic Pailit Dugaan Mafia Bola Picu Desakan Investigasi

Anggota parlemen Britania Raya curiga atas kepailitan Wigan Athletic.

Wigan Athletic Pailit Dugaan Mafia Bola Picu Desakan Investigasi
Pemain Wigan Athletic merayakan gol pada akhir pertandingan sepak bola putaran kelima Piala FA Inggris antara Wigan Athletic dan Manchester City di The DW Stadium, Wigan, Inggris, Senin, 19 Februari 2018. Wigan Athletic memenangkan pertandingan 1-0. (Foto AP / Rui Vieira)

tirto.id - Anggota parlemen Britania Raya, Lisa Nandy, mendesak dilakukannya investigasi penuh atas pailitnya Wigan Athletic. The Latics dinyatakan pailit hanya sebulan setelah diakuisisi Next Leader Fund (NLF). NLF merupakan persekutuan komanditer yang dipimpin seorang pengusaha Hong Kong bernama Au Yeung Wai Kay.

Akibatnya, kampiun Piala FA 2013 ini harus menghadapi sanksi pengurangan 12 poin oleh English Football League (EFL) karena “masuk administrasi”. Administrasi berarti pengelolaan Wigan diambil alih akuntan yang ditunjuk pihak berwenang.

Pengurangan poin akan diterapkan musim ini apabila Wigan finis di atas zona degradasi EFL Championship. Apabila The Latics finis di zona degradasi, pengurangan poin akan diterapkan musim depan.

Nandy, yang merupakan perwakilan daerah Wigan, curiga atas kepailitan klub lokalnya. Dalam suratnya ke Sekretaris Budaya pemerintah Britania Raya, Oliver Dowden, Nandy menyebut kasus itu merupakan “skandal global yang besar”.

“Apa yang dibiarkan terjadi beberapa hari belakangan sangat memalukan. Itu menunjukkan kegagalan penuh atas aturan perlindungan untuk melindungi klub seperti milik kami [Wigan Athletic],” tulis Nandy sebagaimana dikutip BBC.

“Saya tidak paham mengapa model kepemilikan yang baru bisa disetujui EFL. Harus ada penyelidikan penuh [atas pailitnya Wigan],” desaknya.

Korban Mafia Bola?

Pailitnya Wigan setelah satu bulan akuisisi mengundang kecurigaan banyak pihak. Salah seorang administrator yang ditunjuk mengelola The Latics, Gerald Krasner mulanya curiga kegagalan finansial tersebut akibat pandemi COVID-19.

Namun, setelah meninjau administrasi Wigan, Krasner menduga pandemi tidak terlalu berdampak atas bangkrutnya klub tersebut.

“Saya tidak berpikir itu [pandemi] berdampak masif terhadap cara pengelolaan klub, karena klub ini dikelola dengan sangat baik,” ucapnya kepada BBC.

"Pendanaan yang seharusnya diberikan pemilik tidak datang. Saya tidak punya kontak dengan si pemilik dan saya tidak tahu mengapa pendanaannya tidak masuk. Itu mungkin terkait Coronavirus. Saya tidak tahu,” tambahnya.

Ketua EFL, Richard Parry sebelumnya membicarakan rumor mengenai kaitan bursa judi dengan kepailitan Wigan bersama suporter The Latics. Suporter itu secara sembunyi merekam diskusi tersebut.

Dalam video, Parry mendiskusikan taruhan di bursa judi yang menjagokan Wigan terdegradasi dari Championship musim ini. Pihak EFL pun menanggapi rekaman yang beredar tersebut.

“[Rekaman] itu adalah bagian dari diskusi yang lebih luas dan tanpa persiapan yang dia [Parry] lakukan dengan seorang suporter Wigan yang tidak dikenalnya, tetapi tinggal di daerah yang sama,” ucap juru bicara EFL.

“Sang ketua [Parry] tidak sadar dia sedang direkam, tetapi dia senang terlibat dalam debat dan mengapresiasinya, ini adalah masa yang mengkhawatirkan dan penuh tantangan untuk semua pihak yang berasosiasi dengan klub [Wigan],” tambahnya.

Sejak jeda pandemi, Wigan sejatinya berhasil menjauhi zona degradasi dengan meraih tiga kemenangan beruntun. The Latics pun menorehkan performa konsisten sejak Februari 2020 untuk bertahan di EFL Championship. Akan tetapi, kebangkrutan yang disebabkan pengelolaan NFL membuat Wigan terancam deduksi 12 poin yang bisa membuat mereka terdegradasi.

Baca juga artikel terkait MAFIA BOLA atau tulisan lainnya dari Ikhsan Abdul Hakim

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ikhsan Abdul Hakim
Penulis: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Ibnu Azis