Menuju konten utama

WhatsApp Rilis Fitur Baru Belanja & Pembayaran, Apa Dampaknya?

Fitur baru WhatsApp akan memudahkan pengguna belanja online langsung dari aplikasi.

WhatsApp Rilis Fitur Baru Belanja & Pembayaran, Apa Dampaknya?
Whatssapp Payment. foto/Dok. Whatsapp

tirto.id - WhatsApp (WA) merilis fitur baru untuk memudahkan penggunanya dalam belanja dan transaksi langsung dari aplikasi.

Fitur itu bisa jadi bakal berdampak cukup signifikan khususnya bagi para pelaku UKM di Indonesia lantaran mereka kian dimudahkan dalam mengelola bisnisnya.

Di sisi lain jangan lupakan pula bahwa WhatsApp sesuai rohnya adalah aplikasi komunikasi. Ini DNA WhatsApp sejak awal hingga sekarang dimiliki Facebook.

Kehadiran fitur baru WhatsApp itu pun mengundang beragam reaksi dari penggunanya baik itu pengguna biasa maupun pengguna yang sekaligus sebagai pelaku bisnis.

Yanto (30 tahun), misalnya, pemilik salah satu merchant di e-commerce terkemuka di Indonesia, mendukung kehadiran fitur baru WhatsApp tersebut.

Menurut pemilik merchant yang menyediakan kebutuhan sehari-hari itu, fitur tersebut akan memudahkan dirinya lantaran dikemas secara komplet.

"Bisa dilakukan dari awal sampai pembayaran dengan satu ketukan," kata pria asal Yogyakarta itu kepada Tirto, Jumat (23/10/2020).

Yanto juga menyoroti bagaimana WhatsApp cukup cerdas dalam mengemas fiturnya. WhatsApp, menurut Yanto, tidak tanggung-tanggung, bahkan sampai ke detail sekalipun.

"Lengkap satu pintu, ada katalog hingga pengiriman, semoga fitur baru itu segera tersedia di Indonesia," harapnya.

Sementara itu, Maria Ulfa (24 tahun) selaku pengguna WhatsApp yang bukan pelaku bisnis, punya persepsi lain sebagai konsumen yang gemar belanja daring.

Perempuan yang berprofesi sebagai freelancer itu menilai konsumen mungkin lebih nyaman belanja daring seperti biasa lantaran menjumpai diskon atau promo.

"Ada diskon, promo, WhatsApp ada juga enggak nanti gratis ongkir, kalau praktis benar, tapi nyaman tunggu dulu," kata perempuan yang berdomisili di Sleman itu.

Belanja via WhatsApp

WhatsApp melalui laman resminya pada Kamis (22/10/2020) kemarin mengumumkan fitur belanja, pembayaran, dan layanan pelanggan di platformnya.

Secara sederhana, fitur itu akan memudahkan pengguna WhatsApp dalam belanja online langsung dari aplikasi. Kira-kira mungkin begini gambarannya:

Konsumen ingin membeli "kue merek X" dan mencari info di mesin pencarian. Ia lalu diarahkan ke "Toko Kue A" lantaran mencari berdasarkan lokasi terdekat.

Konsumen lalu menghubungi "Toko Kue A" itu melalui nomor telepon yang tercantum, yang kebetulan nomor tersebut merupakan nomor WhatsApp.

"Apakah kue merek X tersedia atau jika tidak, kira-kira kue apa yang enak untuk pesta ulang tahun?" tanya konsumen itu via WhatsApp.

Pemilik "Toko Kue A" tak sekadar menjawab pertanyaan konsumen itu melainkan memberikan informasi komplet terkait fitur baru WhatsApp tadi.

Melalui WhatsApp, pemilik toko bisa memberikan katalog lengkap dengan daftar harganya. Konsumen pun bisa langsung menambahkan kue terpilih ke keranjang.

Setelahnya, konsumen dapat membayar dan produk pun bisa langsung dikirim ke alamat konsumen atau diambil sendiri.

Untuk lebih memahaminya, simak video penjelasan singkat dari WhatsApp berikut:

Yang belum dijelaskan WhatsApp soal fitur baru ini ialah bagaimana opsi pembayaran dan kapan bakal tersedia di Indonesia.

Untuk opsi pembayaran mungkin akan menggandeng platform populer macam OVO atau GoPay selain kartu debit/kedit. Terkait ketersediaan akan dirilis secara bertahap.

"Kami sangat senang dengan rencana ke depan dan akan meluncurkan layanan-layanan ini secara bertahap di bulan-bulan mendatang," kata WhatsApp.

Cara Facebook Memonetisasi WhatsApp

Facebook pada awal 2020 mempertimbangkan kembali untuk memasukkan iklan ke layanan WhatsApp sebagai strategi monetisasi mereka sebagaimana diwartakan WSJ.

Semula iklan akan dimasukkan ke fitur Status dan Stories. Batalnya rencana itu lantaran terganjal persoalan privasi.

Laman Social Media Today menilai Facebook mengambil pendekatan baru dalam memonetisasi WhatsApp dengan fokus ke fitur belanja dan pembayaran.

Facebook disebut tak hanya mengelola interaksi pengguna untuk memaksimalkan potensi bisnisnya tapi juga akan mengenakan biaya untuk beberapa fungsi lanjutan.

WhatsApp dalam pengumumannya memang menyebut akan mengenakan biaya untuk sebagian layanan yang ditawaran kepada bisnis.

"Hal ini akan membantu WhatsApp untuk terus membangun bisnisnya," penjelasan di situs web WhatsApp.

Pondasi Facebook untuk memuluskan rencananya cukup kuat mengingat lebih dari 175 juta orang mengirim pesan ke akun WhatsApp Business setiap hari.

Meski begitu, terkait biaya yang akan dikenakan kepada bisnis, baik Facebook maupun WhatsApp belum menjabarkan detailnya.

Baca juga artikel terkait FITUR WHATSAPP atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH