Menuju konten utama

Warga Sulawesi Tengah Diminta Waspadai Cuaca Ekstrim

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah memperingatkan warga untuk terus meningkatkan keawasan mereka terhadap cuaca ekstrim di daerah tersebut yang diprediksi masih akan terus berlanjut.

Warga Sulawesi Tengah Diminta Waspadai Cuaca Ekstrim
(Ilustrasi) Warga berjalan menembus banjir yang menggenangi perumahan di Kampung Mahawu, Singkil, Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (26/1). ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/kye.

tirto.id - Warga Sulawesi Tengah diminta untuk tetap bersiaga dan waspada mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi besar melanda daerah ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah Bartholemeus Tandigala, di Palu, Jumat (27/1/2017), mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) setempat, sejumlah wilayah masih diguyur hujan ringan sampai lebat, demikian seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Masyarakat yang ada di daerah-daerah rawan bencana banjir dan longsor diimbau tetap waspada kemungkinan terjadi bencana alam yang dipicu tinggi curah hujan.

Pada sejumlah wilayah di Sulteng diinformasikan intensitas hujan meningkat seperti di wilayah Buol dan Kabupaten Tolitoli. Bahkan pada dua daerah di bagian utara Pulau Sulteng itu saat ini dilanda banjir. Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur kedua wilayah tersebut, namun tidak ada korban jiwa, kecuali rumah penduduk terendam.

Tandigala juga meminta jajaran BPBD di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng untuk tetap bersiaga dan terus melakukan pemantauan serta secepatnya mengambil langkah bila terjadi bencana di daerah masing-masing.

Begitu terjadi bencana, BPBD setempat diharapkan bergerak cepat ke lapangan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengalami bencana.

BPBD Provinsi Sulteng, kata Tandigala, siap membantu dengan mengirimkan tim reaksi cepat, peralatan dan bahan makanan serta obat-obatan yang dibutuhkan jika terjadi bencana di daerah itu.

"Kami memiliki sarana dan fasilitas pendukung seperti sejumlah kendaraan operasional, alat komunikasi dan logistik berupa bahan makanan, tenda, dan juga obat-obatan dalam jumlah memadai," katanya.

Data dari Dinas Sosial Provinsi Sulteng menyebutkan selama 2016 terjadi bencana alam banjir dan tanah longsor sekitar 20-an kali tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di daerah ini.

Baca juga artikel terkait CUACA EKSTREM atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Hard news
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara