Menuju konten utama

Warga Petamburan Berduyun-Duyun Gunakan Hak Pilih

TPS di sekitar rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yakni TPS 17 dan 19 didatangi oleh warga secara bergantian.

Warga Petamburan Berduyun-Duyun Gunakan Hak Pilih
TPS 34, Jalan Nilam Ujung RT 4/7, Komplek Permata, Kedaung Kali Angke, Cengkareng. Tirto.id/Patresia Kirnandita.

tirto.id - Warga Petamburan berduyun-duyun menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. TPS di sekitar rumah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yakni TPS 17 dan 19 didatangi oleh warga secara bergantian.

Di TPS 17, tempat Rizieq menyoblos, ramai dipenuhi paslon. Warga tetap berduyun-duyun setelah Rizieq menyuarakan aspirasinya pukul 10.00 WIB. Rizieq yang dikawal ketat tidak berbicara banyak. Usai Rizieq memilih, warga pun tetap menyuarakan aspirasinya.

Kiky Tjahjadi (54) adalah salah satu warga yang ikut menyuarakan aspirasinya dalam Pilkada DKI Jakarta. Pria yang bekerja sebagai pendeta ini memilih karena kewajiban dirinya sebagai warga negara

"Sebagai warga negara yang baik kita harus memberikan hak suara kita. Jadi itu kan sebagai kewajiban kita untuk memberikan hak suara kita," ujar Kiky usai mencoblos di TPS 17, Petamburan, Tanah Abang, Jakarta (15/2/2017).

Kiky mengaku dirinya sudah memantapkan pilihan walaupun banyak pemberitaan tentang Pilkada DKI Jakarta. Warga RT 3 RW 4 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta itu bercerita ada sekitar 7 anggota keluarga lain termasuk istri, anak, dan menantunya yang ikut berpartisipasi. Bahkan, pria yang juga tetangga dekat Rizieq menduga satu keluarga akan memilih pasangan yang sama. Akan tetapi, salah satu menantunya baru bisa memberikan suara karena kendala teknis.

"Ada satu mantu saya datanya kayaknya keselip, tapi nanti sesuai peraturan mengatakna boleh nanti membawa KK dan KTP," ujar Kiky.

Kiky berharap Pilkada ini bisa membuat Jakarta lebih baik. Ia pun tidak mempermasalahkan apabila bukan pilihannya yang terpilih.

"Saya rasa mereka ketiga paslon itu adalah putra bangsa yang baik," kata Kiky.

Warga lain Zul Mawada (49) juga senada. Warga RT 3 RW 4 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta ini memberikan suara karena kewajiban dan ingin Jakarta lebih baik.

"Kewajiban warga negara terus ingin Jakarta berubah," ujar Zul saat ditemui Tirto setelah memilih.

Pria yang tinggal di kawasan Petamburan III ini mengatakan dirinya ingin mendapat pemimpin baru. Ia beralasan, kepemimpinan saat ini masih kurang karena masih menjanjikan hal yang sama seperti memberantas banjir. Ia mencontohkan kisah banjir di Kampung Melayu. Menurut Zul, waktu 5 tahun seharusnya cukup untuk mengubah Jakarta.

"Bagi saya sesuatu yang begitu-begitu aja ngapain kita pilih?" tutur Zul.

Sementara itu, tidak jauh dari Rumah Rizieq, TPS didirikan di gang yakni TPS 18 dan TPS 19. Meskipun TPS didirikan di pinggir gang, warga yang ingin menggunakan hak pilih silih berganti mendatangi TPS tersebut.

Destri (17) merupakan salah satu pemilih pemula yang hadir di TPS 19. Ia menyerahkan suaranya karena ingin Jakarta maju.

"Karena kan suara kita nantinya dihitung terus buat kemajuan jakarta nantinya," ujar Destri usai mencoblos saat ditemui Tirto di TPS 19.

Destri mengatakan, dirinya memang sudah bukan warga Petamburan. Ia pindah ke Kota Bambu, Jakarta Pusat cukup lama. Sebelumnya, Destri tinggal di RT 004 RW 04. Akan tetapi, demi kemajuan Jakarta dan menggunakan hak pilihnya, ia bersama keluarga menggunakan hak pilihnya. Dirinya berharap, suaranya bisa membawa perubahan.

"Semoga memajukan kota Jakarta terus bisa dijadikan Jakarta ini lebih baik lagi buat bisa gak ada macet-macet lagi, banjir-banjir lagi," tutur Destri.

Bahkan, Desix Trina (46) ngotot untuk memberikan suara di Pilkada DKI Jakarta lewat TPS 19. Dirinya mengaku ingin memilih karena tidak terdaftar di tempat tinggalnya, RT 03 RW 4 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta. Oleh karena itu, dirinya mendatangi TPS 19 yang merupakan basis RT 5 karena ia sempat tinggal di RT 5. Ia khawatir tidak bisa menyampaikan aspirasi.

"Nggak. Biasanya kalau ada apapun rt 5 yang ngasih ke rumah. Kok pas pencoblosan kok gak ke rumah," ujar Desix.

Dirinya mengaku sudah memantapkan pilihan dalam Pilkada DKI Jakarta. Ia pun tidak merinci lebih lanjut siapa yang ia pilih. Akan tetapi, perempuan kelahiran Padang itu akan menggunakan hak pilihnya walau harus menunggu hingga siang hari.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Akhmad Muawal Hasan