tirto.id - Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa keberadaan Anies Baswedan yang mendukung Pramono Anung dan Rano Karno tidak akan berdampak signifikan. Alasannya, Anies memiliki perbedaan ideologi dan ceruk pemilih dengan Pramono-Rano yang merupakan kader PDIP.
"Karena yang saya tahu ya, ini pandangan saya, secara ideologi berbeda Anies dan PDI Perjuangan. Tapi sekarang kan ternyata satu. Nah, biar nanti grassroot PDI Perjuangan menilai sendiri," kata Maruarar Sirait dalam kampanye akbar RK-Suswono yang dilaksanakan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2024).
Maruarar meyakini ucapannya karena menurut sejumlah lembaga survei, akar rumput pendukung Anies tidak mengarah kepada Pramono. Sehingga menurutnya, tren penurunan dukungan justru terjadi saat Anies merapat ke Pramono-Rano.
"Oh iya, kemarin saya dapat undangan di Indikator [Politik Indonesia], hasilnya tren Ridwan Kamil meningkat. Dan sesudah Anies mendukung, Pramono Anung malah menurun," katanya.
Dia berpendapat bahwa coattail effect atau efek ekor jas dari Jokowi dan Prabowo Subianto lebih berdampak signifikan dibandingkan dengan Anies Baswedan.
"Justru itu menunjukkan, menurut saya grassroot-grassroot pendukungnya itu mulai berubah. Lebih mengikuti Jokowi dan Prabowo daripada Anies," katanya.
Selain itu, Maruarar juga mengatakan dibandingkan Pramono, Ridwan Kamil memiliki fokus yang tegas perihal isu pemberantasan radikalisme dan peningkatan toleransi beragama.
"Jadi sudah terbukti, Ridwan Kamil juga berani ya, di Bekasi, gereja di Bekasi. Dia berani waktu [jadi] gubernur, dia melakukan langkah-langkah yang anti dan tegas terhadap radikalisme," kata dia.
Meski dulu sempat berada di partai yang sama, Maruarar meragukan kapabilitas kepemimpinan Pramono. Dia membandingkan dengan Ridwan Kamil yang sempat menjadi Wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, sedangkan Pramono hanya menjadi menteri dan anggota dewan di DPR.
"Dia (Ridwan Kamil) pernah wali kota, jadi gubernur. Mengelola anggaran besar. Kalau Pramono kan nggak pernah jadi gubernur, nggak pernah jadi wali kota," kata Maruarar.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi