tirto.id - Warga Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat menyambut kedatangan calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dengan tradisi palang pintu. Mereka ingin kunjungan Agus berlangsung meriah. "Palang pintu buat ngeramein kedatangan Pak Agus," kata salah seorang pemain palang pintu Adi MG (43 tahun), Jumat (20/01/2017).
Palang Pintu atau acara buka palang pintu, merupakan salah satu kesenian dalam tradisi Betawi. Palang pintu biasanya diadakan dalam prosesi pernikahan adat Betawi. Adi berharap Agus bisa memperhatikan budaya Betawi jika berhasil memenangkan Pilkada. "Nanti kalau dia terpilih tolong diperhatikan budaya Betawi ini," ujarnya.
Pandangan serupa diamini oleh Nur Salim (55), pemilik Sanggar Topeng Blantek Slipi yang juga salah satu pemain palang pintu penyambutan Agus Yudhoyono. Menurut Salim, budaya betawi kadang kalau ramai diangkat di waktu tertentu, tapi lebih kerap tidak dipedulikan. Tari Blantek, salah satu fokus tradisi yang diajarkan di sanggarnya, menurutnya kian terancam punah.
Sementara itu Agus berharap masyarakat memilih dirinya pada 15 Februari 2017. "Jakarta haruslah dipimpin secara baik dan manusiawi. Janganlah Jakarta dipimpin lagi oleh gubernur yang suka menyakiti hati rakyatnya," tegas Agus Yudhoyono.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan akan menata Jakarta tanpa menggusur.
“Saya akan membangun Jakarta tanpa menggusur, tanpa menyakiti warganya,” ujar Agus.
Agus mengatakan, jika ia terpilih, ia akan membangun Jakarta bersama-sama dengan masyarakat, melibatkan warga termasuk kelompok ibu-ibu PKK. Dalam kampanye tersebut, banyak anggota ibu-ibu PKK yang hadir dan antri mengajak Agus berfoto bersama.
Dalam kampanye-kampanyenya, pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni memang kerap berjanji akan mengangkat kebudayaan betawi agar dikenal masyarakat luas dan masyarakat internasional. Janji Agus-Sylvi, akan membangun Jakarta dengan tetap memberi atensi pada budaya lokal. Agus-Sylvi menyatakan akan menjadikan Jakarta kota budaya dengan membuat pusat kesenian di setiap rukun warga.
Penulis: Jay Akbar
Editor: Jay Akbar