Menuju konten utama

Warga Kota Tangerang Terbebas dari Tembok Beton yang Menyiksa

Tembok beton di atas tanah untuk jalanan umum di Ciledug, Kota Tangerang, telah dibongkar.

Warga Kota Tangerang Terbebas dari Tembok Beton yang Menyiksa
Asep (29) salah seorang penghuni rumah mengangkat anaknya melewati tembok untuk bermain dari dalam rumahnya yang terkepung tembok beton di Tajur Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (15/3/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.

tirto.id - Penghuni sebuah rumah di Jalan Akasia RT 04/03, Kelurahan Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang bisa bernapas lega. Tembok beton penghalang akses rumah yang terpasang sejak Februari lalu kini sudah hilang.

Pemasangan tembok beton dilakukan warga lain yang mengklaim pemilik sah tanah di depan rumah tersebut. Namun, Badan Pertanahan Nasional memastikan tanah tersebut untuk jalan umum, sehingga hari ini (17/3), petugas Satpol PP Kota Tangerang membongkarnya.

"Hasil koordinasi bersama kepolisian, TNI dan BPN akhirnya kita lakukan pembongkaran hari ini dengan alat berat. Tembok yang telah dipasang kita bongkar semua," kata Kasatpol Agus Henra, Rabu (17/3/2021).

Pemilik tembok mangkir sejak mediasi di tingkat kecamatan sampai menjelang eksekusi. Polisi kini juga ikut menangani masalah karena ada ancaman terhadap warga yang menghuni satu-satunya rumah yang terisolasi oleh tembok beton.

Pemasangan tembok berlangsung sejak 2019, saat itu masih ada sisa ruang untuk akses ke rumah. Setelah terjadi banjir pada bulan lalu dan penghuni rumah dituding merobohkan, pemilik itu menutup akses disertai ancaman verbal terhadap penghuni.

"Kami sudah panggil pihak terkait bernama Ruli untuk hadir ke Polres Metro Tangerang hari ini terkait kasus ancaman. Harusnya hari ini datang," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombespol Deonijiu De Fatima.

Tembok beton mengakibatkan penghuni keluar-masuk dengan bantuan anak tangga pada dua sisi. Ditambah kawat melintang di atas tembok semakin menyulitkan mereka. Dengan bantuan aparat pemerintah dari pelbagai lini, tembok berhasil dirobohkan dan warga setempat bisa leluasa untuk keluar-masuk rumah.

Baca juga artikel terkait SENGKETA TANAH atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Antara
Editor: Zakki Amali