Menuju konten utama

Warga DKI Diminta Tunggu Hasil Anies Temui Jokowi soal PPKM Darurat

Warga DKI diminta menunggu Anies mengumumkan apakah akan kembali menerapkan PPKM ketat atau ganti jadi PPKM darurat demi menekan angka kasus COVID-19.

Warga DKI Diminta Tunggu Hasil Anies Temui Jokowi soal PPKM Darurat
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kedua kiri), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) meninjau vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021).ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria meminta warga DKI Jakarta menunggu kebijakan yang akan diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menangani lonjakan kasus COVID-19 di Jakarta.

Menurut Riza, opsi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat tengah menjadi diskusi antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan pemerintah pusat. Warga DKI Jakarta diminta untuk menunggu Anies mengumumkan apakah akan menerapkan PPKM ketat, PPKM darurat atau kebijakan lainnya demi menekan angka kasus COVID-19.

"Nanti akan diumumkan persisnya. Yang penting inikan kebijakan sudah diambil sampai tanggal 5 Juli [PPKM mikro], kita akan lihat dalam beberapa hari ini perkembangan," ucap Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (28/6/2021) malam.

Riza mengakui pada Senin (28/6/) kemarin, Anies Baswedan menghadiri rapat bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta kapolda dan pangdam seluruh Indonesia.

Namun, Riza belum mengetahui rapat tersebut apakah membahas rencana menerapkan PPKM Darurat yang mirip dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa awal pandemi COVID-19.

Kendati demikian, Riza mengatakan Pemprov DKI Jakarta saat ini telah menyiapkan skenario terburuk apabila kasus COVID-19 terus melonjak. Beberapa hari terakhir penambahan kasus positif COVID-19 di DKI terus melonjak, bahkan dalam dua hari lebih dari 9.000-an kasus.

Penambahan kasus positif COVID-19 dua hari berturut-turut pada Sabtu-Minggu kembali mencetak rekor. Pada tanggal 26 Juni lalu, penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 9.271 kasus. Kemudian pada 27 Juli, penambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 9.349 kasus, angka ini merupakan penambahan kasus tertinggi selama pandemi di DKI.

"Semuanya sudah kami susun strateginya, namun demikian, mari kita upayakan, upaya yang terbaik adalah berada di rumah, laksanakan prokes, tidak ada lagi selain itu," ucapnya.

Pemerintah Indonesia dikabarkan berencana melakukan pembatasan yang lebih ketat seiring dengan terus melonjaknya kasus COVID-19. PPKM darurat menjadi opsi yang dikabarkan sedang digodok oleh Presiden Jokowi dan jajarannya saat ini.

Di Jakarta saja, per 26 Juni 2021 dari 140 rumah sakit rujukan COVID-19, tempat tidur isolasi sudah terpakai sebanyak 9.388 pasien dari 10.252 tempat tidur atau 92 persen. Kemudian dari 1.255 ICU, telah terpakai sebanyak 1.095 pasien atau 87 persen.

Pemprov DKI gencar meminta warganya untuk tetap berada di rumah, terutama untuk anak di bawah usia 9 tahun dan lansia di atas 60 tahun, kecuali terdapat kebutuhan yang mendesak. Kemudian untuk perkantoran hanya diizinkan 25 persen karyawan nya yang bekerja, kecuali sejumlah sektor esensial.

Pemprov DKI juga akan membatasi warganya yang ingin pergi ke luar kota. Apabila ingin pergi ke luar kota, hanya untuk keperluan mendesak saja dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga artikel terkait PPKM MIKRO atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto