tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dunia pendidikan ke depan perlu memperhatikan soal skill dan kreativitas agar mampu bersaing dalam kancah global. Sebab, tanpa keterampilan tidak akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
"Ada dua praktik pendidikan yang berlaku yaitu yang memberikan 'skill' sekaligus memberikan kreativitas karena persaingan kita ke depan dalam dua hal itu," kata Wapres usai peletakan batu pertama pembangunan gedung pada komplek Pesantren Modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, NTB, Rabu (20/7/2016).
Wapres mengatakan, tanpa keterampilan maka kita tidak bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik, tapi tanpa kreativitas tidak akan bisa menghasilkan barang yang lebih baik lagi.
Karena itu yang dibutuhkan adalah masyarakat Indonesia yang kreatif. Dia mencontohkan seperti Amerika yang memiliki kemampuan inovasi yang kuat.
"Sebenarnya di pesantren juga ada metode 'skill' yaitu lewat hafalan atau metode tradisional melalui diskusi dan melahirkan inovasi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Wapres juga mengingatkan akan pentingnya kreativitas agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen.
Di samping itu, juga diingatkan akan pentingnya kewirausahaan karena terkait dengan tantangan ekonomi.
"Kita butuh santri, tapi kita juga butuh saudagar lebih banyak lagi dari pada santri, karena yang membiayai santri tentunya pengusaha, kalau bukan pengusaha siapa yang bangun pesantren juga siapa yang bayar pajak," katanya.
Dia menceritakan seperti Nabi Muhammad SAW yang sebelum menikah sudah berdagang, maka pentingnya untuk berdagang.
"Itulah pentingnya kita mendorong keilmuan peradaban dan akhlak agar kemajuan itu harmonis. Saya percaya spirit itu ada disini dan saya percaya bahwa masa lalu luar biasa, tapi yang lebih penting masa depan dan masa lalu hanya dapat kita lepaskan dengan kreativitas, inovasi dan dasarnya itu adalah keilmuan serta dua hal tadi," tambah dia.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz