Menuju konten utama
WNI Disandera Abu Sayyaf

Wapres: Pembebasan Sandera Harus Terkoordinasi

Wapres Jusuf Kalla berharap upaya negosiasi pembebasan empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina dapat terkoordinasi dengan baik.

Wapres: Pembebasan Sandera Harus Terkoordinasi
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Tirto/Andrey Gromico.

tirto.id - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla berharap upaya negosiasi pembebasan empat warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina dapat terkoordinasi dengan baik.

Menurut Kalla, pemerintah membuka diri jika ada lembaga kemanusiaan yang ingin turut membantu dalam proses negosiasi dan pembebasan keempat sandera tersebut. “Ya kita terbuka bagi siapa saja yang ingin membantu, (tetapi) tentu harus ada koordinasi,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (4/5/2016).

Kalla menambahkan, negosiasi pembebasan keempat sandera tersebut akan lebih baik jika dilakukan secepatnya. Namun, pemerintah beserta pihak terkait perlu memahami kondisi di lapangan mengingat lokasi keempat sandera tersebut berbeda dengan tempat penyanderaan 10 WNI yang sudah dibebaskan pada akhir pekan lalu.

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menuruti permintaan kelompok radikal penyandera dengan memberikan uang tebusan guna membebaskan empat WNI tersebut. Menurut Kalla, pemerintah tetap mengupayakan negosiasi demi keselamatan dan kemanusiaan sandera beserta keluarganya.

“Pemerintah, tidak pernah dengan cara apa pun, memberi tebusan. Tidak ada tebusan. Oleh karena itu, kita juga tidak ingin ada karena kalau tebusan, itu nanti bisa terulang,” jata dia.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan kondisi lapangan tempat dugaan penyanderaan empat WNI berbeda dengan lokasi penyanderaan 10 WNI yang telah dibebaskan pada akhir pekan lalu.

Karena itu, Retno menambahkan, upaya negosiasi dan pembebasan keempat sandera tersebut tergantung pada situasi lapangan. “Tadi ada beberapa teman yang menanyakan apakah 'template'nya akan sama, ini tergantung pada situasi lapangan yang dinamis. Tidak mungkin satu 'template' bisa dipakai untuk berbagai kasus karena setiap kasus memiliki karakterisik yang berbeda-beda,” ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Indonesia masih terus bekerja bersama dengan berbagai pihak dalam upaya pembebasan empat WNI yang masih disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina. Indonesia masih bekerja keras untuk pembebasan empat anak buah kapal (ABK) kapal TB Henry yang disandera di Filipina, dengan menggunakan berbagai cara dan strategi pembebasan. (ANT)

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz