Menuju konten utama

Wapres Minta Masyarakat Tenang Tanggapi Twitter SBY

Jusuf Kalla mengatakan akun twitter merupakan ranah dan pendapat pribadi seseorang, sehingga tidak masalah jika ada pendapat yang berbau politik.

Wapres Minta Masyarakat Tenang Tanggapi Twitter SBY
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya.

tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak memperkeruh suasana terkait dengan maraknya pemberitaan tentang kicauan dari akun twitter mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Jangan memperkeruh suasana,” ujar Jusuf Kalla di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Menurutnya, setiap orang bebas mengutarakan pendapatnya tentang situasi yang tengah berlangsung di Tanah Air. Terlebih lagi, akun twitter merupakan ranah dan pendapat pribadi seseorang, sehingga tidak masalah jika ada pendapat yang berbau politik.

“Semua namanya politik, tentu namanya mengungkapkan apa yang dirasakan, diharapkan, yang ada di pandangannya itu wajar-wajar saja. Bahwa ada dukungan, ada protes, ada kritikan, itu biasa,” tutur JK yang pernah menjabat sebagai wakil presiden SBY.

Sementara itu, Ketua Komisi IX dari fraksi Demokrat, Dede Jusuf juga mendukung pernyataan Jusuf Kalla. Menurutnya, pemerintahan tidak sepatutnya alergi bila menerima kritik dari masyarakat. Justru bila pemerintah menuai kritik, maka pemerintah bisa memperbaiki apa yang mesti diperbaiki.

Dede berpendapat bahwa kritik yang datang dari partai di luar pemerintah tentunya sangat wajar terjadi. Ia menyontohkan ketika zaman SBY-JK memimpin, partai yang berada di luar pemerintah yang kerap mengkritik adalah PDIP. Menurutnya, sudah sewajarnya partai di luar pemerintah melakukan kritik pada partai yang berkuasa.

“Karena kita [Demokrat] bukan partai pemerintah saat ini, tapi berada di luar pemerintah. Saya kira itu sangat wise sekali itu bicaranya [pendapat JK tentang kicauan SBY],” jawabnya.

Terkait dengan kritik yang dilancarkan SBY melalui akun twitter-nya sendiri, Dede mengakui bahwa hal tersebut tidak sepatutnya dipermasalahkan. Dede justru menganggap bahwa masyarakat yang perlu meningkatkan kedewasaan dalam membaca media sosial yang menjadi ranah pribadi. Baginya, selama tulisan di media sosial bukan hoax, fitnah, atau ucapan penebar kebencian, maka hal itu sah-sah saja.

“Twitter itu adalah domain pribadi, personal domain. Suka silakan, ga suka jangan follow. Jangan langsung seolah-olah ramai-ramai ingin mem-bully . Nah itu berarti apa? Ada yang gerah, ada yang panas kupingnya,” terang Dede.

Baca juga artikel terkait WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto