tirto.id - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali menyebut tempat pemungutan suara (TPS) di Apartemen Kalibata City rawan kecurangan. Sebab, dari sejumlah TPS yang ada di lokasi tersebut, terdapat satu TPS yang hampir seluruh warganya menggunakan formulir C5.
“Rusun biasanya yang paling rawan, atau apartemen, itu di Kalibata City. Saya semalam monitor ada 5 TPS. Di sana ada banyak TPS yang lain juga. Ada 1 TPS yang unik di TPS 71. Di situ semuanya TPS isinya C5 500-an orang," ujar Marullah, di Lebak Bulus II, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Formulir C5, kata Marullah, digunakan pemilih di Kalibata City yang bukan warga asli atau berdomisili di Jakarta. Formulir diminta di Panitia Pemungutan Suara (PPS) tempat domisili asal dan dilaporkan ke PPS tempat domisili sekarang untuk dicatat menjadi pemilih.
Di samping itu, kata dia, beberapa rusun di Jakarta Selatan juga dianggap rawan. Sebab, kata dia, banyak warga pendatang yang belum mengurus formulir C5. Namun, ia tak menyebutkan rusun-rusun mana saja yang diindikasikan rawan kecurangan.
"Orang pada nanya boleh enggak kalau pakai KTP. Ditanya alamatnya di mana ternyata bukan di sini. Rupanya edaran dari KPU pusat tidak boleh," imbuh Marullah.
Di luar rusun dan apartemen, Marullah memastikan bahwa penyelenggaraan Pemilu di wilayahnya berlangsung aman dan kondusif.
Berdasarkan hasil pantauannya semalam (16/4/2019), memang masih ada sejumlah TPS yang perlu direlokasi karena banjir, yakni di Jati Padang. Namun, ia memastikan warga di sekitar wilayah tersebut dapat tetap memberikan hak suaranya pada pileg dan pilpres.
“TPS-nya tak mengapa, kan, kemarin jebol tanggulnya. TPS-nya sudah naik ke atas. Beberapa lokasi kering, cuma 30-40 rumah semalam masih terendam," kata dia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Abdul Aziz