tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengklaim selama sepekan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berjalan dengan sangat baik di lapangan. Hal itu didukung dengan penutup sektor usaha non-esensial dan non-kritikal yang tak beroperasi selama PPKM Darurat.
Kemudian Riza mengklaim mobilitas masyarakat menurun sangat jauh dibandingkan sebelum PPKM Darurat. Pasalnya, sejumlah titik keluar masuk Jakarta dilakukan penyekatan.
"Apalagi kita memberlakukan surat tanda registrasi pekerja atau STRP, itu yang sangat efektif. Apalagi mulai diberlakukan di KRL, MRT bahkan di Transjakarta," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (12/7/2021).
Kendati klaim PPKM Darurat terkendali, Riza mengatakan penambahan kasus positif hari ini, Senin (12/7) kembali mencapai rekor baru yakni 14.619 kasus.
"Kalau melihat data, positif hari ini meningkat ya sampai 14.619 [Kasus], ini rekor ya," ucapnya.
Namun dirinya mengaku penambahan kasus sebanyak itu dikarenakan testing yang dilakukan oleh pemerintah provinsi (Pemprov) DKI sangat tinggi, yakni 20 kali lipat dari standar yang ditentukan oleh WHO.
Standar tes WHO sendiri adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu. Artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu. Berdasarkan data Pemprov DKI Minggu (11/7), target tersebut telah dilampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 191.245 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 441.705 per sejuta penduduk.
"Jadi inilah memang cara kami meningkatkan 3T [Testing, tracing, dan treatment]," tuturnya.
Ketua DPD Jakarta Partai Gerindra itu mengaku Pemprov DKI masih merasa berat untuk meningkatkan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, tempat tidur isolasi, ICU, Oksigen, obat-obatan, dan sebagainya di Ibu Kota.
Menurutnya, hal itu tidak mudah dikerjakan dan tidak bisa 'disulap' begitu saja. Sebab, harus memiliki kompetensi dan persyaratan khusus melalui proses yang tidak mudah.
Saat ini keterisian tempat isolasi sebesar 92 persen dan ICU 95 persen. Angka ini kata Riza, tertinggi selama satu setengah tahun pandemi COVID-19.
"Ini angka yang tinggi sekali dalam satu setengah tahun ini, dan kami meminta kerjasamanya," tuturnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Maya Saputri